Waspadai Tanda-Tanda Tersembunyi Gagal Jantung: Gejala Ringan yang Sering Diabaikan Bisa Berujung Fatal
Tanggal: 1 Jun 2025 09:25 wib.
Tampang.com | Penyakit jantung terus menjadi penyebab utama kematian di Indonesia dan dunia. Meski dikenal sebagai pembunuh diam-diam, banyak orang masih mengabaikan gejala awal yang bisa menjadi penanda adanya gangguan serius pada jantung, termasuk risiko gagal jantung. Padahal, memahami tanda-tanda awal penyakit ini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih parah dan menyelamatkan nyawa.
Dokter Spesialis Jantung, dr. Yuri Afifah, SpJP, menjelaskan bahwa gejala gagal jantung sebenarnya cukup khas, hanya saja sering dianggap sepele. Dalam wawancaranya yang dikutip dari detikcom pada Sabtu (31/5/2025), ia mengungkapkan bahwa saat jantung mulai melemah dan tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal, tubuh akan menunjukkan berbagai sinyal yang patut diwaspadai.
Gampang Lelah Saat Aktivitas Ringan: Alarm Awal yang Sering Terabaikan
Salah satu tanda paling umum dan paling awal dari gangguan jantung adalah tubuh yang mudah merasa lelah, bahkan saat melakukan aktivitas ringan. Menurut dr. Yuri, keluhan seperti ini sering terjadi pada pasien yang jantungnya mulai bermasalah. Mereka yang sebelumnya bisa beraktivitas tanpa hambatan tiba-tiba merasa lelah berlebihan, cepat ngos-ngosan, dan tidak sekuat biasanya.
Gejala ini biasanya dianggap sebagai akibat dari kelelahan biasa, usia, atau kurang tidur. Padahal, perubahan stamina yang drastis seperti ini bisa menjadi indikator bahwa jantung tidak lagi memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
Sulit Tidur Tanpa Bantal Tinggi: Posisi Tidur Bisa Ungkap Masalah Jantung
Gejala kedua yang cukup mencolok adalah perubahan posisi tidur. Menurut dr. Yuri, pasien dengan masalah jantung cenderung membutuhkan bantal tinggi untuk bisa tidur nyenyak. Mereka kesulitan bernapas jika berbaring datar. Ini merupakan salah satu ciri khas dari orthopnea, yaitu sesak napas yang muncul saat berbaring dan bisa menjadi tanda kegagalan fungsi jantung dalam mengatur cairan tubuh.
Lebih lanjut, kondisi ini seringkali disertai dengan paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), yaitu kondisi di mana seseorang terbangun di malam hari karena kesulitan bernapas atau batuk yang muncul secara tiba-tiba. Ini bukan sekadar gangguan tidur biasa, tetapi sinyal bahwa cairan mungkin menumpuk di paru-paru akibat fungsi jantung yang melemah.
Kaki Bengkak yang Tak Kunjung Kembali ke Bentuk Semula
Salah satu tanda lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pembengkakan pada kaki. Ini biasanya disebabkan oleh gagal jantung kanan, di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Akibatnya, darah tertahan di bagian bawah tubuh dan menyebabkan edema atau pembengkakan.
Yang membedakan bengkak karena jantung dengan bengkak biasa adalah ciri khas "bekas cekungan". Ketika kaki yang bengkak ditekan, akan terlihat cekungan pada kulit yang sulit kembali ke bentuk semula dalam waktu cepat. Ini terjadi karena akumulasi cairan yang tidak tersirkulasi dengan baik.
Perut Terasa Begah atau Penuh: Bukan Sekadar Masalah Pencernaan
Selain kaki, perut juga bisa menjadi area penumpukan cairan akibat masalah jantung. Menurut dr. Yuri, beberapa pasien dengan gagal jantung melaporkan bahwa perut mereka terasa begah, penuh, atau tidak nyaman. Hal ini bukan karena gangguan pencernaan, melainkan akibat darah yang tertahan di bagian perut (ascites), yang seharusnya dialirkan kembali oleh jantung.
Rasa penuh di perut ini juga bisa mengganggu nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan. Oleh karena itu, jika Anda mengalami keluhan seperti ini disertai dengan mudah lelah atau pembengkakan, ada baiknya segera memeriksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan evaluasi jantung yang menyeluruh.
Mengapa Deteksi Dini Penyakit Jantung Sangat Penting?
Gagal jantung bukanlah kondisi yang muncul tiba-tiba. Penyakit ini berkembang perlahan dan seringkali tanpa gejala yang dramatis di awal. Inilah sebabnya mengapa deteksi dini sangat penting.
Jika gejala seperti mudah lelah, sesak napas saat tidur, kaki bengkak, atau perut terasa penuh mulai sering dirasakan, jangan abaikan. Pemeriksaan jantung secara rutin, apalagi jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan gaya hidup kurang sehat, bisa membantu mencegah kondisi menjadi lebih parah.
Langkah Pencegahan: Gaya Hidup Sehat adalah Kunci
Selain memeriksakan diri ke dokter, perubahan gaya hidup juga memegang peran besar dalam menjaga kesehatan jantung. Konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, menghindari stres berlebihan, serta menghindari merokok dan konsumsi alkohol adalah langkah-langkah sederhana namun sangat efektif.
Mengatur asupan garam dan lemak jenuh, serta memperbanyak konsumsi sayuran dan buah juga sangat dianjurkan. Bagi Anda yang sudah mulai merasakan tanda-tanda awal gangguan jantung, menerapkan pola hidup sehat dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.