Waspadai Black Mold: Jamur Berbahaya di Rumah yang Bisa Merusak Napas dan Kesehatan Anda
Tanggal: 28 Jun 2025 09:37 wib.
Jamur hitam—atau black mold—sering ditemukan di area lembap di dalam rumah. Meski sering dianggap sepele, keberadaannya bisa memberikan dampak kesehatan serius, terutama bagi mereka yang rentan seperti anak kecil, orang lanjut usia, penderita alergi, asma, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Menurut Medical News Today, paparan spora black mold dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan batuk kering, iritasi mata, hidung mampet, hingga memperparah kondisi asma dan alergi. Pada orang dengan daya tahan lemah, risiko infeksi jamur bahkan meningkat drastis. Meskipun belum ada bukti kuat soal keracunan mikotoksin melalui udara akibat black mold, penting untuk memahami gejala paparan dan mengambil langkah pencegahan supaya rumah tetap sehat dan aman.
Gejala Paparan Black Mold
Black mold sering diberi sebutan “jamur beracun” karena beberapa jenisnya menghasilkan mikotoksin. Meski kasusnya jarang, sejumlah gejala dilaporkan antara lain:
Nyeri otot dan tubuh
Perubahan suasana hati
Sakit kepala
Gangguan memori
Mimisan
Walaupun gejala ini belum terbukti secara ilmiah sepenuhnya disebabkan jamur hitam, penelitian terus dilakukan untuk mendalaminya.
Tingkat Bahaya dan Siapa yang Paling Terpengaruh
Menurut National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS), paparan black mold lebih berisiko bagi orang dengan kondisi khusus seperti alergi, asma, atau sistem imun lemah. Reaksi umum meliputi:
Hidung mampet atau berair
Mata merah dan perih
Batuk kering
Ruam kulit
Sakit tenggorokan
Sinusitis
Mengi
Meski jarang, black mold juga dapat menyebabkan kondisi berat seperti hypersensitivity pneumonitis, gejalanya antara lain:
Sesak napas
Batuk berkepanjangan
Kelelahan
Penurunan berat badan
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperingatkan bahwa paparan black mold bisa memperburuk fungsi paru pada orang dengan kondisi pekerjaan lembap seperti di gudang atau bangunan lama.
Sedangkan infeksi jamur akibat black mold jarang terjadi pada orang sehat, risiko menjadi nyata bagi mereka yang punya sistem kekebalan rendah seperti penderita HIV, pasien kanker, atau penerima transplantasi.
Apakah Semua Black Mold Beracun?
Tidak semua jamur hitam menghasilkan mikotoksin, dan jika pun iya, tidak berarti mikotoksin itu ikut terhirup. Sebab, masalah mikotoksin sering muncul ketika mengonsumsi makanan berjamur, bukan dari udara. Menurut CDC, laporan terkait penyakit serius akibat black mold di rumah sangat sedikit.
Namun, paparan jangka panjang terhadap jamur dalam jumlah banyak tetap berbahaya, terutama bagi kelompok rentan.
Pengobatan dan Pencegahan Alergi Akibat Jamur Hitam
Penanganan alergi akibat black mold umumnya sama seperti alergi udara lainnya:
Hindari paparan jamur sebanyak mungkin.
Mandi setelah beraktivitas di luar.
Jaga kelembapan rumah di bawah 50%.
Gunakan lantai yang mudah dibersihkan dan tidak menyerap kelembapan, terutama di basement atau kamar mandi.
Konsumsi antihistamin untuk meredakan gejala alergi.
Pakai semprotan hidung steroid atau antihistamin.
Gunakan obat tetes mata jika diperlukan.
Untuk kasus berat, dokter dapat merekomendasikan imunoterapi melalui suntikan alergen berkala untuk membentuk toleransi tubuh.
Cara Efektif Menghilangkan Black Mold di Rumah
Cleaning black mold perlu kehati-hatian ekstra:
Sikat permukaan keras menggunakan sabun panas, produk anti-jamur, atau campuran air pemutih (1 cangkir bleach per galon air). Jangan mencampur bleach dengan produk kimia lainnya.
Ganti material lunak seperti karpet, insulasi, atau papan gypsum jika sudah terkontaminasi.
Gunakan alat pelindung diri: sepatu boot karet, sarung tangan, dan kacamata pelindung.
Jika area terinfeksi jamur luas atau menyebabkan reaksi alergi, segera panggil jasa profesional.
Strategi Pencegahan Black Mold
Untuk mencegah black mold tumbuh, kendalikan kelembapan di rumah. Idealnya jangan melebihi 50%. Gunakan hygrometer untuk memantau kelembapan dan alat seperti dehumidifier saat kondisi lembap.
Langkah pencegahan lainnya:
Deteksi kebocoran air atau dinding lembap secara rutin.
Rutin bersihkan kamar mandi, terutama area yang mudah berjamur.
Tingkatkan ventilasi dengan kipas hisap atau buka jendela.
Pasang unit AC dengan filter HEPA untuk menyaring spora.
Gunakan cat antijamur pada dinding dan plafon.
Hindari karpet di area lembap.
Buang benda lama seperti buku dan koran yang berpotensi berjamur saat terkena kelembapan.
Setelah banjir atau kebocoran besar, segera keringkan dan bersihkan material basah.
Ganti karpet yang sudah rusak akibat banjir.
Tips Tambahan untuk Lindungi Keluarga dari Alergi Jamur
Tutup jendela malam hari jika udaranya lembap.
Pakai masker ketika membersihkan area lembap.
Hindari keluar rumah setelah hujan atau saat kelembapan udara tinggi.
Jika Anda bekerja di lingkungan lembap atau lokasi pasca-bencana, gunakan alat pelindung diri lengkap: masker N95, sarung tangan, dan pakaian pelindung.
Black mold bukan hanya masalah estetika—jamur ini bisa menimbulkan efek kesehatan serius, terutama bagi kelompok rentan. Meski belum terbukti menyebabkan penyakit fatal melalui jalur pernapasan, paparan dalam jangka panjang tetap berbahaya. Pencegahan melalui kontrol kelembapan, ventilasi, dan kebersihan rutin adalah cara terbaik mencegah pertumbuhan jamur. Selain itu, penanganan alergi dan kontaminasi harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar rumah tetap menjadi tempat paling aman bagi keluarga.