Waspada Musim Flu: Kasus Influenza Meningkat, Pakar UGM Ingatkan Masyarakat
Tanggal: 30 Okt 2025 17:26 wib.
Yogyakarta — Kasus influenza di berbagai wilayah Indonesia dilaporkan meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Menurut pakar kesehatan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), situasi ini patut diwaspadai, terutama menjelang musim hujan yang biasanya memicu penyebaran virus lebih cepat.
Dr. Retno Wulandari, pakar penyakit menular dari Fakultas Kedokteran UGM, menjelaskan bahwa peningkatan kasus influenza menjadi perhatian serius. “Kami mencatat lonjakan pasien yang mengalami gejala demam, batuk, pilek, hingga nyeri tubuh. Meskipun sebagian besar kasus ringan, influenza tetap berpotensi menimbulkan komplikasi serius pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis,” ujar Dr. Retno dalam konferensi pers di Yogyakarta, Selasa (29/10/2025).
Menurut Dr. Retno, faktor cuaca dan perubahan musim menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyebaran virus influenza. “Perpindahan dari musim kemarau ke hujan membuat udara lebih lembap dan suhu lebih fluktuatif. Kondisi ini mempermudah virus bertahan dan menular dari satu orang ke orang lain,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan data serupa. Dalam tiga minggu terakhir, terjadi kenaikan jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan akibat gejala influenza hingga 25 persen dibanding periode sebelumnya. Rumah sakit di beberapa kota besar melaporkan keterisian ruang isolasi meningkat karena pasien flu berat.
Dr. Retno menekankan pentingnya langkah pencegahan bagi masyarakat. “Pencegahan dasar sangat efektif untuk mengurangi risiko penularan. Mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker di tempat ramai, menjaga jarak, serta menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah sederhana namun penting,” ujarnya.
Selain itu, vaksin influenza juga menjadi salah satu langkah pencegahan yang dianjurkan. “Vaksinasi influenza dapat menurunkan risiko terinfeksi dan mengurangi keparahan gejala. Terutama bagi anak-anak, lansia, dan tenaga kesehatan, vaksin sangat disarankan,” kata Dr. Retno.
Kasus influenza yang meningkat juga berdampak pada aktivitas masyarakat. Sekolah dan tempat kerja di beberapa kota melaporkan meningkatnya jumlah absen akibat flu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan produktivitas yang terganggu. Beberapa sekolah bahkan mulai mengingatkan orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak sebelum berangkat ke sekolah.
Pakar kesehatan juga mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan gejala influenza. “Banyak orang menganggap flu biasa, padahal bagi kelompok rentan, flu bisa memicu komplikasi serius seperti pneumonia, gagal napas, hingga kematian,” ujar Dr. Retno.
Selain langkah personal, pemerintah daerah di beberapa kota mulai meningkatkan kampanye edukasi kesehatan. Sosialisasi tentang gejala flu, cara pencegahan, hingga pentingnya vaksinasi dilakukan melalui media sosial, radio, dan spanduk di fasilitas umum. Tujuannya agar masyarakat lebih waspada dan mengambil tindakan preventif sejak dini.
Ahli epidemiologi UGM, Prof. Agus Santoso, menambahkan bahwa pemantauan kasus influenza harus dilakukan secara konsisten. “Kami merekomendasikan pemantauan berbasis data di fasilitas kesehatan untuk mengetahui tren penyebaran virus. Informasi ini penting bagi pemerintah dalam mengambil keputusan, misalnya terkait vaksinasi massal atau kampanye kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, Prof. Agus menekankan pentingnya menjaga imunitas tubuh. Pola makan sehat, olahraga teratur, tidur cukup, dan manajemen stres menjadi faktor pendukung tubuh agar lebih tangguh melawan virus. “Sistem imun yang kuat akan membantu tubuh melawan infeksi sebelum berkembang menjadi kondisi berat,” tambahnya.
Masyarakat juga disarankan tetap tenang namun waspada. Tidak panik, tetapi disiplin dalam protokol kesehatan menjadi kunci utama. Penanganan dini dan kesadaran kolektif dapat mencegah penyebaran influenza lebih luas, terutama pada kelompok rentan.
Peningkatan kasus influenza menjadi pengingat bahwa virus musiman selalu hadir, dan kesiapsiagaan masyarakat serta pemerintah sangat penting. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko infeksi dapat diminimalkan, dan masyarakat tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman.
Hingga saat ini, UGM bersama Kementerian Kesehatan terus memantau tren kasus influenza di berbagai daerah. Pakar menghimbau agar masyarakat tetap waspada, rutin menjaga kebersihan, serta memanfaatkan vaksinasi sebagai perlindungan tambahan.
Dengan kesadaran bersama dan langkah preventif yang konsisten, masyarakat dapat melewati musim flu dengan lebih aman dan sehat. Influenza memang bukan penyakit baru, tetapi kewaspadaan dan edukasi menjadi senjata utama untuk menghadapi lonjakan kasus yang terjadi setiap tahun.