Sumber foto: iStock

Waspada Lemak Perut: 8 Makanan dan Minuman Ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya

Tanggal: 28 Jun 2025 09:31 wib.
Lemak di perut sering kali jadi musuh utama bagi banyak orang yang ingin tampil lebih sehat dan bugar. Namun ternyata, penumpukan lemak perut tidak hanya dipicu oleh kelebihan kalori atau kurangnya aktivitas fisik. Menurut ahli gizi Tara Collingwood, penulis Flat Belly Cookbook for Dummies, beberapa jenis makanan yang sering kita konsumsi sehari-hari ternyata bisa memicu peradangan kronis dalam tubuh yang secara tidak langsung berperan dalam menambah lemak viseral di perut.

“Banyak makanan modern memicu peradangan, resistensi insulin, serta ketidakseimbangan hormon. Semuanya adalah faktor yang saling berkaitan dalam proses pembentukan lemak perut,” jelas Collingwood, dikutip dari Eat This, Not That.

Berikut adalah delapan jenis makanan dan minuman yang sebaiknya Anda hindari jika ingin mengurangi lemak perut dan menjalani hidup lebih sehat.

1. Roti Putih dan Pasta Olahan

Roti putih, pasta biasa, dan berbagai produk kue manis termasuk dalam kelompok makanan olahan tinggi karbohidrat sederhana yang sudah kehilangan serat dan nutrisi penting. Jenis makanan ini bisa memicu lonjakan gula darah yang tajam, memaksa tubuh untuk memproduksi lebih banyak insulin—hormon yang juga berperan dalam penyimpanan lemak. Selain itu, lonjakan gula darah yang berulang-ulang memicu peradangan dan mempercepat pembentukan lemak di area perut.

2. Minuman Manis dan Soda

Minuman ringan seperti soda, jus kemasan tinggi gula, dan produk manis lainnya mengandung fruktosa dalam kadar tinggi. Fruktosa berlebih telah terbukti menyebabkan gangguan metabolisme, mempercepat proses perlemakan hati, serta meningkatkan risiko resistensi insulin. Efek kombinasi tersebut membuat perut menjadi area utama penyimpanan lemak.

3. Lemak Trans

Lemak trans, yang kerap ditemukan dalam makanan cepat saji dan produk bakery (seperti donat dan croissant instan), mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik. Selain memicu peradangan dalam tubuh, lemak trans juga mempengaruhi metabolisme secara negatif dan memperbesar kemungkinan terbentuknya lemak perut.

4. Produk Daging Olahan

Sosis, hot dog, dan bacon bukan hanya mengandung lemak jenuh, tetapi juga bahan pengawet dan nitrat yang bisa menimbulkan peradangan. Konsumsi rutin daging olahan dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas abdominal. Senyawa kimia dalam makanan ini juga membuat proses pencernaan terganggu, sehingga lemak lebih mudah tertimbun.

5. Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng dalam minyak berulang, seperti kentang goreng, ayam goreng, atau bakwan, mengandung kadar lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi. Minyak yang digunakan, umumnya kaya akan omega-6, bisa mempercepat peradangan jika dikonsumsi secara berlebihan. Proses menggoreng juga menghasilkan radikal bebas yang memperparah stres oksidatif dalam tubuh—semuanya berujung pada peningkatan lemak di perut.

6. Alkohol (Khususnya Bir dan Koktail Manis)

Minuman beralkohol dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus dan memperlambat fungsi hati dalam memetabolisme lemak. Bir dan koktail manis sangat tinggi kalori dan gula, yang dalam jangka panjang memicu penumpukan lemak viseral. Alkohol juga menurunkan kontrol diri seseorang terhadap makanan, sehingga kecenderungan makan berlebihan menjadi lebih besar.

7. Pemanis Buatan

Aspartam, sukralosa, dan berbagai pemanis buatan lainnya sering kali ditemukan dalam produk “rendah kalori” atau “bebas gula.” Meski tampak sehat, pemanis ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Akibatnya, proses metabolisme tubuh menjadi kacau dan dapat meningkatkan rasa lapar, terutama terhadap makanan manis, sehingga konsumsi kalori pun meningkat tanpa disadari.

8. Minyak Nabati Tinggi Omega-6

Minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari adalah contoh minyak nabati yang tinggi kandungan omega-6. Jika tidak diimbangi dengan asupan omega-3 (misalnya dari ikan atau kacang-kacangan), konsumsi minyak jenis ini bisa memicu peradangan jangka panjang dalam tubuh. Inilah yang membuat tubuh lebih mudah menimbun lemak, terutama di sekitar perut.

Solusi: Ubah Pola Makan Anda Secara Cerdas

Menurut Collingwood, salah satu cara paling efektif untuk melawan peradangan dan mengurangi lemak perut adalah dengan beralih ke makanan utuh dan alami. Pilih makanan yang kaya serat seperti buah, sayur, biji-bijian utuh, serta lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak seperti salmon.

“Perubahan kecil dalam gaya makan sehari-hari bisa memberikan dampak besar, tidak hanya untuk bentuk tubuh, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan,” tambahnya.

Jadi, mulailah mengurangi konsumsi makanan yang memicu peradangan, dan beri tubuh Anda kesempatan untuk memperbaiki diri secara alami.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved