Sumber foto: Google

Waspada Krisis Hipertensi: Tanda-Tanda dan Risiko Serius yang Mengintai

Tanggal: 17 Mei 2025 22:20 wib.
Tampang.com | Lonjakan tekanan darah yang tiba-tiba dan ekstrem bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Kondisi ini bisa menjadi tanda krisis hipertensi — sebuah keadaan darurat medis yang dapat membahayakan nyawa bila tidak segera ditangani.

Menurut dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, krisis hipertensi terjadi saat tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih. “Tekanan darah yang melonjak mendadak hingga menyentuh angka itu sangat berbahaya,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (17/5/2025).


Apa Itu Krisis Hipertensi?

Krisis hipertensi adalah kondisi tekanan darah yang melonjak secara drastis dalam waktu singkat. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis:



Hipertensi Urgensi
Tekanan darah tinggi tanpa kerusakan organ. Gejalanya bisa berupa sakit kepala hebat, mual, sesak napas, hingga mimisan. Meski tidak langsung membahayakan nyawa, penanganan medis tetap diperlukan untuk menghindari perburukan.


Hipertensi Emergensi
Pada tahap ini, lonjakan tekanan darah sudah menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti otak, jantung, ginjal, atau mata. Risiko komplikasinya meliputi stroke, gagal jantung, gagal ginjal, edema paru, bahkan kebutaan. Kondisi ini membutuhkan perawatan segera dan intensif di rumah sakit.




Bahaya Komplikasi Akibat Krisis Hipertensi

Salah satu komplikasi paling serius adalah stroke perdarahan, yaitu pecahnya pembuluh darah di otak akibat tekanan yang terlalu tinggi. Menurut dr. Santi, darah yang keluar dari pembuluh pecah bisa menekan jaringan otak dan menyebabkan kerusakan lebih parah.

Selain stroke, pasien krisis hipertensi juga berisiko mengalami serangan jantung, gagal ginjal akut, dan gangguan penglihatan permanen.


Penyebab dan Faktor Risiko

Krisis hipertensi paling sering terjadi pada penderita hipertensi yang tidak rutin mengontrol tekanan darahnya. Sering kali, pasien tidak menyadari dirinya mengidap hipertensi karena tidak merasakan gejala apa pun.

Faktor lain yang bisa memicu krisis hipertensi, antara lain:



Penggunaan narkoba jenis stimulan (misalnya kokain, methamphetamine)


Penyakit ginjal, gagal jantung, atau komplikasi kehamilan seperti preeklampsia


Konsumsi obat tertentu seperti dekongestan dan kortikosteroid


Stres berat dan gangguan hormon


Pola makan tinggi garam, konsumsi alkohol, merokok, usia di atas 40 tahun, serta penyakit kronis seperti diabetes




Tanda-Tanda Krisis Hipertensi yang Harus Diwaspadai

Gejala krisis hipertensi tidak selalu muncul, tetapi jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, segera cari pertolongan medis:



Sakit kepala parah


Penglihatan kabur


Nyeri dada


Mual dan muntah


Sesak napas


Kebingungan


Kejang


Penurunan kesadaran atau pingsan




Krisis hipertensi bukanlah kondisi yang bisa ditunda penanganannya. Pemeriksaan rutin tekanan darah, kepatuhan minum obat, dan gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk mencegah kondisi ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved