Sumber foto: iStock

Waspada, Kebiasaan Sepele Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Usus

Tanggal: 10 Nov 2024 05:42 wib.
Kanker usus merupakan salah satu penyakit yang memiliki tingkat kejadian tinggi di berbagai negara. Penyebab utama tingginya angka kejadian kanker usus antara lain berkaitan dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap gejala awal dan kebiasaan dalam pola hidup sehari-hari terutama yang terkait dengan masalah pada kebiasaan buang air besar.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kanker usus sangat erat kaitannya dengan pola makan. Beberapa jenis makanan telah terbukti dapat menyebabkan peradangan pada usus yang pada akhirnya meningkatkan risiko terkena kanker usus.

Dalam situasi pandemi kanker usus yang semakin meningkat, penting bagi masyarakat untuk memahami kebiasaan sehari-hari apa saja yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus.

enurut Cancer.org, beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kanker usus meliputi jarang mengonsumsi makanan berserat, sering mengonsumsi daging merah, terutama daging olahan, kelebihan berat badan atau obesitas, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok.

Seringkali, kanker usus besar tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, gejala gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit seringkali dianggap sepele oleh masyarakat.

Selain itu, memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter secara rutin guna mendeteksi gejala-gejala awal kanker usus besar. Deteksi dini akan meningkatkan peluang penyembuhan kanker usus besar.

Pada tahap awal, gejala kanker usus besar seringkali tidak dirasakan atau bahkan muncul sama sekali. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul pada tahap awal kanker usus besar antara lain diare atau sembelit, perut kembung, kram atau sakit perut, perubahan bentuk dan warna tinja, serta tinja berdarah.

Jika kanker usus besar telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, dapat muncul gejala seperti sakit kuning (ikterus), pandangan kabur, pembengkakan pada lengan dan tungkai, sakit kepala, patah tulang, dan sesak napas.

Untuk mencegah risiko terkena kanker usus besar, perubahan gaya hidup sehari-hari dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat, mengurangi konsumsi daging merah dan olahannya, menjaga berat badan agar tetap ideal, mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, dan menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu, deteksi dini melalui pemeriksaan berkala juga sangat penting untuk mengurangi risiko kanker usus besar.

Kesadaran masyarakat terhadap gejala awal kanker usus serta peran penting pemeriksaan berkala dan gaya hidup sehat merupakan faktor utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kanker usus.

Diperlukan upaya bersama antara masyarakat, tenaga medis, dan pemerintah dalam menyediakan informasi, layanan pemeriksaan, dan konseling guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kankerusus.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved