Waspada! Kasus Diabetes Melitus Meningkat, Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Menanggulanginya?
Tanggal: 13 Mei 2025 19:24 wib.
Tampang.com | Diabetes melitus, terutama diabetes tipe 2, telah menjadi salah satu penyakit tidak menular yang banyak ditemui di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi diabetes di Indonesia meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan diperkirakan lebih dari 10 juta orang mengidap penyakit ini. Faktor gaya hidup yang buruk, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi pemicu utama peningkatan kasus diabetes.
Penyebab Utama Meningkatnya Kasus Diabetes Melitus
Diabetes tipe 2, yang paling umum dijumpai, terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak cukup memproduksi insulin. Kondisi ini mengakibatkan kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus diabetes adalah pola makan yang tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetik.
“Diabetes tipe 2 bisa berkembang tanpa gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini hingga terjadi komplikasi serius,” kata dr. Rina Suryani, ahli endokrinologi.
Gaya Hidup Tidak Sehat, Penyebab Utama
Masyarakat Indonesia semakin banyak yang mengonsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis. Pola makan yang buruk, ditambah dengan kebiasaan kurang bergerak, seperti lebih sering duduk di depan layar, meningkatkan risiko terkena diabetes melitus. Selain itu, faktor usia, obesitas, serta riwayat keluarga dengan diabetes juga menjadi faktor risiko yang tak bisa diabaikan.
“Diabetes sering kali disebut sebagai ‘silent killer’ karena gejalanya sering tidak dirasakan sampai penyakitnya sudah parah. Oleh karena itu, penting untuk memantau kesehatan sejak dini,” tambah dr. Rina.
Pencegahan Diabetes Melitus: Mulailah dengan Perubahan Gaya Hidup
Langkah pertama dalam mencegah diabetes melitus adalah dengan menjaga pola makan sehat dan seimbang. Mengurangi konsumsi gula berlebih, memilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum, serta memperbanyak sayuran dan buah-buahan adalah cara efektif untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Selain itu, olahraga teratur juga sangat penting. Aktivitas fisik seperti berjalan cepat, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga berat badan ideal. Menjaga berat badan yang sehat juga dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Deteksi Dini: Pemeriksaan Gula Darah Secara Rutin
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah diabetes melitus berkembang menjadi komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal, kebutaan, atau gangguan jantung. Pemeriksaan gula darah secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti obesitas, keluarga dengan riwayat diabetes, atau usia di atas 40 tahun, sangat disarankan.
“Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit terdekat. Ini adalah langkah sederhana untuk memastikan apakah kadar gula darah kita berada dalam batas normal,” ujar dr. Rina.
Pengelolaan Diabetes Melitus: Fokus pada Perawatan Jangka Panjang
Bagi mereka yang sudah didiagnosis dengan diabetes melitus, pengelolaan penyakit ini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Selain menjalani pengobatan medis yang tepat, pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemantauan gula darah secara rutin harus menjadi bagian dari rutinitas harian.
“Diabetes bukanlah penyakit yang bisa sembuh total, tetapi bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkomunikasi dengan dokter dan mengikuti program pengobatan yang disarankan,” tambah dr. Rina.
Ayo Cegah Diabetes Sejak Dini
Diabetes melitus adalah penyakit yang dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup yang sehat. Mengurangi konsumsi gula dan lemak, memperbanyak aktivitas fisik, serta melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin adalah langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menanggulangi peningkatan kasus diabetes di Indonesia.
Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan langkah pencegahan yang tepat, kita bisa menurunkan risiko diabetes dan menjalani hidup yang lebih sehat.