Waspada! Ini Risiko Kesehatan yang Mengintai Saat Mudik Lebaran – Dokter Ungkap Cara Antisipasinya
Tanggal: 27 Mar 2025 12:44 wib.
Mudik Lebaran yang dinanti-nantikan oleh banyak orang akhirnya tiba. Selama periode ini, semangat untuk pulang kampung sangat terasa di mana-mana. Namun, di balik euforia tersebut, terdapat sejumlah risiko kesehatan yang perlu diwaspadai oleh para pemudik. Hal ini penting agar perjalanan dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI, dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD, memberikan beberapa tips penting mengenai persiapan fisik dan kesehatan selama perjalanan mudik. Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, menjaga kondisi fisik agar tetap prima sangatlah vital.
Dr. Faisal menyarankan untuk tidur cukup selama 7 hingga 9 jam sebelum memulai perjalanan. Tidur yang cukup berfungsi untuk mengurangi potensi kelelahan dan membantu pengemudi tetap waspada. Selain itu, penting juga untuk beristirahat setiap dua jam sekali saat berkendara, guna mencegah kelelahan fisik yang dapat berujung pada microsleep, yaitu kondisi di mana pengemudi tertidur sebentar tanpa disadari.
Dalam konteks konsumsi makanan, dr. Faisal mengingatkan agar pemudik menghindari makanan berlemak, pedas, atau porsi besar sebelum berkendara. Sebab, makanan tersebut bisa mengganggu pencernaan serta memicu rasa kantuk yang berbahaya saat berkendara. Mengonsumsi air mineral juga tak kalah penting, setidaknya dua liter per hari, untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Bagi pemudik yang memilih menggunakan transportasi umum, risiko kelelahan dan infeksi tetap harus diantisipasi. Dalam hal ini, menjaga kebersihan pribadi menjadi kunci utama. Rutin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Dr. Faisal juga menyarankan untuk membawa bekal makanan sehat dari rumah. Ini tak hanya mengurangi risiko gangguan pencernaan, tetapi juga membuat pemudik lebih terjamin akan kebersihan makanan yang dikonsumsi selama perjalanan.
Selain itu, ia menekankan pentingnya melakukan peregangan ringan secara berkala selama perjalanan. Peregangan ini dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan menjaga sirkulasi darah tetap lancar. Jangan lupa juga untuk tetap menggunakan masker, khususnya dalam transportasi umum, untuk meminimalisir risiko infeksi.
Mengenai microsleep, dr. Faisal merinci bahaya yang dapat ditimbulkan ketika mengemudikan kendaraan dalam kondisi mengantuk. Microsleep adalah satu di antara risiko tertinggi saat berkendara, dan bisa dicegah dengan cara cukup tidur, beristirahat ketika merasa kantuk, serta melakukan aktivitas ringan, seperti peregangan atau berkomunikasi dengan penumpang lain. Penggunaan obat-obatan yang bersifat menenangkan juga sebaiknya dihindari selama perjalanan, agar pengemudi tetap dalam kondisi siap sedia.
Kesehatan mental menjadi elemen penting yang tidak boleh diabaikan selama mudik. Kemacetan panjang dan perubahan rencana mendadak bisa jadi pemicu stres. Oleh karena itu, dr. Faisal menyarankan agar pemudik mempersiapkan mental dengan realistis, memahami bahwa perjalanan dapat memakan banyak waktu, tenaga, dan emosi. Membawa hiburan ringan, seperti musik atau permainan, serta menjaga komunikasi positif dengan penumpang dapat membantu menjaga suasana hati tetap menyenangkan dan mengurangi stres.
Bagi pemudik yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, dr. Faisal menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum berangkat. Pastikan juga untuk membawa obat-obatan dan suplemen yang cukup, agar bisa diakses dengan mudah selama perjalanan. Selain itu, menjaga pola makan yang teratur sangatlah penting; hindari makanan tinggi garam bagi penderita hipertensi, dan makanan tinggi gula bagi penderita diabetes.
Mudik memang menjadi momen spesial bagi banyak orang, namun persiapan yang matang dari sisi fisik, mental, serta logistik sangat diperlukan untuk memastikan perjalanan berjalan dengan aman dan menyenangkan. Menyusun rencana perjalanan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dapat mengurangi potensi masalah yang muncul di jalan.
Dengan berbekal informasi ini, pemudik diharapkan dapat menikmati perjalanan yang lebih sehat dan menyenangkan saat kembali ke kampung halaman. Selamat mudik!