Sumber foto: iStock

Waspada! Ini 12 Tanda Serius Liver Rusak Parah yang Sering Diabaikan, Bisa Menyerang dari Kepala hingga Kaki

Tanggal: 23 Apr 2025 19:18 wib.
Liver atau hati adalah salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki banyak peran penting. Ia bertanggung jawab menyaring racun, memproduksi empedu untuk membantu proses pencernaan, mengatur pembekuan darah, hingga menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Namun, apa jadinya jika fungsi liver terganggu secara signifikan?

Kerusakan hati yang sudah memasuki tahap lanjut atau stadium parah bisa menimbulkan berbagai gejala mencolok di hampir seluruh bagian tubuh. Bukan hanya satu-dua keluhan ringan, tapi serangkaian gejala yang mengindikasikan organ ini tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan optimal. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berujung pada sirosis, kanker hati, hingga gagal hati yang mengancam jiwa.

Menurut penjelasan dari laman AloDokter yang telah ditinjau oleh dr. Kevin Adrian Djantin, seorang Medical Editor berpengalaman, berikut adalah 12 gejala umum yang muncul saat penyakit liver sudah dalam kondisi parah. Simak baik-baik, siapa tahu kamu atau orang terdekatmu sedang mengalaminya!

1. Nyeri di Bagian Perut Kanan Atas

Gejala ini muncul akibat peradangan atau pembengkakan hati. Rasa nyeri yang muncul bisa bersifat tumpul atau tajam dan sering menetap. Letaknya yang spesifik membuat nyeri ini patut dicurigai sebagai sinyal awal masalah pada liver.

2. Kulit dan Mata Menguning

Kondisi yang dikenal sebagai jaundice ini terjadi akibat penumpukan bilirubin, zat limbah yang seharusnya diolah oleh hati. Karena hati sudah rusak, bilirubin menumpuk di darah dan menyebabkan kulit serta mata terlihat kuning.

3. Kehilangan Nafsu Makan

Orang dengan penyakit liver lanjut sering merasa cepat kenyang atau tidak berselera makan. Hal ini berkaitan dengan metabolisme tubuh yang terganggu dan bisa diperparah oleh penumpukan cairan di perut.

4. Perut dan Kaki Bengkak

Penurunan kadar albumin (protein yang diproduksi liver) menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan tubuh, sehingga menyebabkan perut membesar (asites) dan kaki bengkak (edema).

5. Muncul Pembuluh Darah Kecil di Kulit

Spider veins atau telangiektasis sering terlihat di wajah, leher, dan dada. Ini merupakan dampak dari peningkatan kadar estrogen dalam tubuh akibat fungsi liver yang menurun drastis.

6. Mudah Memar dan Berdarah

Karena liver tidak bisa memproduksi protein pembekuan darah secara maksimal, tubuh jadi rentan memar dan berdarah, bahkan hanya karena luka ringan.

7. Gatal yang Tak Tertahankan

Penumpukan asam empedu dalam tubuh menimbulkan sensasi gatal hebat, biasanya menyebar di seluruh tubuh dan tidak mereda dengan obat gatal biasa.

8. Mual dan Muntah

Kerusakan hati memengaruhi sistem pencernaan secara keseluruhan, membuat penderitanya merasa mual terus-menerus dan sering muntah tanpa sebab yang jelas.

9. Mudah Lelah dan Kebingungan

Racun yang seharusnya disaring oleh liver malah bersirkulasi dalam darah dan bisa sampai ke otak. Efeknya? Penderita akan merasa lelah berlebihan, linglung, sulit konsentrasi, bahkan bisa mengalami perubahan kepribadian.

10. Warna Urine dan Feses Berubah

Urine berwarna gelap seperti teh, feses pucat atau bahkan kehitaman bisa menjadi tanda bahwa proses pembuangan bilirubin terganggu atau ada perdarahan di saluran pencernaan.

11. Muntah Darah

Salah satu gejala paling berbahaya adalah muntah darah akibat pecahnya pembuluh darah di kerongkongan (varises esofagus) yang terjadi karena tekanan darah tinggi di dalam hati (hipertensi portal). Ini membutuhkan penanganan darurat secepatnya.

12. Penurunan Kesadaran

Dalam kondisi yang lebih serius, penderita bisa mengalami ensefalopati hepatik, yaitu gangguan otak akibat penumpukan racun. Gejalanya meliputi kebingungan berat, halusinasi, hingga kehilangan kesadaran dan koma.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Gejala Ini?

Jika kamu atau orang terdekat mengalami beberapa dari gejala di atas, segeralah cari pertolongan medis. Penanganan untuk penyakit liver stadium lanjut tidak bisa ditunda. Dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa langkah, seperti:



Terapi cairan dan oksigen untuk menjaga fungsi tubuh


Diet khusus yang rendah protein atau natrium


Rawat inap di rumah sakit atau ICU untuk pemantauan ketat


Pemberian obat-obatan untuk menstabilkan kondisi liver



Dalam kasus yang sangat berat, transplantasi hati menjadi pilihan terakhir yang dapat menyelamatkan nyawa. Prosedur ini melibatkan penggantian organ hati yang rusak dengan organ sehat dari donor.

Mencegah Lebih Baik dari Mengobati

Kerusakan liver seringkali berkembang tanpa disadari. Karena itu, deteksi dini sangat penting. Lakukan pemeriksaan fungsi hati secara berkala setiap 1–2 tahun, apalagi jika kamu memiliki gaya hidup yang berisiko, seperti sering konsumsi alkohol, makanan berlemak tinggi, atau memiliki riwayat hepatitis.

Semakin cepat penyakit liver diketahui, semakin besar pula peluang untuk sembuh total atau memperlambat kerusakan organ. Jangan abaikan sinyal yang diberikan tubuhmu. Dengarkan, pahami, dan bertindaklah sebelum terlambat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved