Waspada, Demensia Timbulkan Gangguan pada Fungsi Kehidupan Sehari-hari
Tanggal: 2 Jul 2018 16:08 wib.
Demensia (kepikunan) merupakan bencana dahsyat bagi siapa saja yang mengalaminya. Betapa menderita saat penyakit itu datang. Hidupnya menjadi rusak dan tidak bermakna. Karena itu, tidak ada seorang pun yang menginginkan demensia terjadi. Tetapi, seiring dengan bertambahnya usia manusia, sejumlah penyakit degeneratif seperti demensia tidak bisa dielakkan. Kehadiran demensia memang tidak bisa dilepaskan dari proses menua tubuh manusia. Meskipun sebenarnya di sejumlah kasus penyakit demensia ditemukan juga di kalangan orang muda. Akan tetapi, umumnya penyakit tersebut menyerang usia anjut, yakni sekira 60 tahun.
Oleh karena itu, tidak aneh, bagi sebagian orang menjadi tua adalah hal yang menakutkan. Ketika memasuki usia tua, banyak orang yang hidupnya terasa berat dan tertekan. Mereka tidak siap dengan perubahan dan segala konsekuensi yang ditimbulkan dari usia tua. Padahal, proses menua merupakan bagian alami dari siklus hidup manusia yang tidak bisa kita hindari.
Menjadi tua tidak bisa kita hindari. Yang terpenting proses menua dalam tubuh kita tidak mengganggu kesehatan kita, di antaranya kita bisa terhindar dari penyakit degeneratif seperti demensia, yakni menurunnya kemampuan kognitif kita.
Demensia adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menerangkan penyakit otak degeneratif yang progresif. Penyakit tersebut menyebabkan sel-sel otak kita mati secara abnormal. Akibatnya, daya ingat, pemikiran, tingkah laku, dan emosi kita menjadi terganggu. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami demensia, sedari dini dia harus segera mendapat pengobatan.
Setidaknya, teknologi kedokteran yang sudah maju saat ini bisa mengurangi penderitaan orang-orang yang menderita demensia. Berdasarkan sejumlah kasus, dampak mengerikan dari penyakit demensia bisa dikurangi jika penderita penyakit tersebut segera mendapat pengobatan cepat. Karena itu, jika tanda-tanda demensia muncul, segeralah berobat ke rumah sakit.
Sejumlah ciri seseorang mengidap demensia di antaranya lupa penanggalan waktu, salah menyimpan barang-barang, lupa mematikan kompor, kran air, susah memikirkan perkataan-perkataan yang sesuai jika akan menerangkan sesuatu, tidak mampu lagi mengerjakan pekerjaaan rutin sehari-hari, tidak mengenali lagi tempat-tempat yang biasa dilewatinya, sulit membuat keputusan dan mengalami perubahan kepribadian.
Pada tahap awal, penyakit ini memang sering tidak terdeteksi karena sejumlah gejalanya, seperti lupa penanggalan, sering dianggap sebagai hal yang biasa. Banyak orang yang tidak memedulikan jika dirinya ataupun kerabatnya mengalami salah satu pertanda dari penyakit demensia. Mereka masih menganggap hal itu bukan penyakit karena memandang bahwa lupa sesuatu yang lazim.
Kita seharusnya jangan menganggap menurunnya kemampuan kognitif sebagai hal yang biasa, karena itu adalah salah satu gejala demensia.
Penting untuk diketahui, demensia adalah penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir. Penurunan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari. Penderita demensia akan mengalami sejumlah gangguan perilaku sosial. Dalam hal ini, penderita demensia akan mengalami gangguan melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya mengurus dirinya sendiri. Gangguan lainnya, penderita demensia sulit jnenjalankan kehidupannya untuk bekerja mencari nafkah, sekolah, bekerja, menjalankan ibadah, mengisi waktu luang, dan kegiatan lainnya.