Sumber foto: iStock

Waspada! Daftar 14 Makanan Paling Banyak Mengandung Mikroplastik

Tanggal: 7 Okt 2024 05:16 wib.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi aman dari bahaya mikroplastik. Menurut studi dari beberapa universitas dunia, 90% protein hewani dan nabati telah terkontaminasi mikroplastik, sehingga sejumlah makanan mengandung mikroplastik. Hal ini menjadi perhatian penting mengingat dampak negatif dari mikroplastik terhadap kesehatan manusia.

Studi menyebutkan bahwa protein hewani dan nabati seperti daging ayam, sapi, babi, tahu, nugget, serta beberapa jenis buah dan sayuran terkontaminasi oleh mikroplastik. Mikroplastik sendiri merupakan pecahan polimer kecil yang ukurannya dapat berkisar dari kurang dari 0,2 inci hingga 1/25.000 inci, seperti dilansir oleh CNN Internasional pada Februari 2024.

Penting untuk diketahui bahwa makanan yang terkontaminasi mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber. Misalnya, buah-buahan dan sayuran dapat menyerap mikroplastik melalui sistem akarnya dan memindahkan bagian-bagian kimia tersebut ke batang, daun, biji, dan buah tanaman. Selain itu, garam merah Himalaya, garam hitam, garam laut, kantong teh, dan gula juga terkenal sebagai sumber kontaminasi mikroplastik.

Menariknya, garam merah Himalaya yang ditambang dari dalam tanah diketahui mengandung mikroplastik paling banyak. Begitu pula dengan garam hitam dan garam laut. Penelitian pada tahun 2023 menemukan bahwa garam merah Himalaya memiliki kandungan mikroplastik yang cukup signifikan. Sementara itu, gula juga merupakan sumber paparan manusia terhadap polutan mikroplastik, menurut sebuah studi pada tahun 2022.

Hal yang mungkin terdengar mengejutkan adalah temuan bahwa kantong teh, yang sebagian besar terbuat dari plastik, dapat melepaskan sejumlah besar plastik ketika diseduh. Para peneliti di Universitas McGill di Quebec, Kanada menemukan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air.

Selain itu, nasi juga ditemukan mengandung mikroplastik, terutama pada nasi instan. Sebuah studi dari University of Queensland menemukan bahwa untuk setiap 100 gram nasi yang dimakan orang, mereka mengonsumsi tiga hingga empat miligram plastik, dan angka ini bahkan melonjak hingga 13 miligram per sajian untuk nasi instan.

Untuk mengurangi konsumsi mikroplastik dari nasi, disarankan untuk mencuci beras terlebih dahulu sebelum dimasak. Tindakan ini juga membantu mengurangi arsenik, yang dapat terkandung dalam beras dalam jumlah tinggi.

Mikroplastik juga ditemukan dalam air minum dalam kemasan. Menurut sebuah studi pada Maret 2024, setiap liter air minum setara dengan dua botol air minum ukuran standar atau mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik, termasuk nanoplastik. Temuan ini memberikan peringatan bagi konsumen untuk lebih selektif dalam memilih air minum dalam kemasan.

Efek dari mikroplastik terhadap kesehatan manusia juga menjadi perhatian utama. Kendati masih diperlukan penelitian lebih lanjut, namun sudah ditemukan bahwa mikroplastik telah ditemukan di paru-paru manusia, jaringan plasenta ibu dan janin, ASI manusia, dan darah manusia. Sebuah studi pada Maret 2024 menyebutkan bahwa orang dengan mikroplastik atau nanoplastik di arteri leher dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung, stroke, atau meninggal karena sebab apa pun selama tiga tahun ke depan dibandingkan orang yang tidak memilikinya.

Semua jenis protein mulai dari daging sapi, udang, dada ayam, hingga alternatif daging nabati telah terkontaminasi mikroplastik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Environmental Research mengamati lebih dari 12 protein yang umum dikonsumsi. Udang yang dilapisi tepung roti diketahui mengandung plastik terkecil sejauh ini, dengan rata-rata lebih dari 300 potongan mikroplastik per sajian. Nugget nabati berada di urutan kedua, dengan kurang dari 100 potongan per sajian, diikuti oleh nugget ayam, stik ikan pollock, udang White Gulf yang diproses secara minimal, dan stik mirip ikan nabati. Sementara, protein yang paling sedikit terkontaminasi adalah dada ayam, diikuti oleh daging babi panggang dan tahu.

Selain protein, buah dan sayuran juga terkontaminasi mikroplastik. Sebuah penelitian dalam Environmental Science menemukan bahwa ada sekitar 52.050 hingga 233.000 partikel plastik berukuran di bawah 10 mikrometer dalam berbagai buah dan sayuran. Apel dan wortel masing-masing merupakan buah dan sayur yang paling terkontaminasi, dengan lebih dari 100.000 mikroplastik per gram. Sedangkan, selada diketahui sebagai sayuran yang paling sedikit terkontaminasi.

Dalam melindungi kesehatan konsumen, upaya untuk membatasi kontaminasi mikroplastik dalam makanan perlu segera diwujudkan dengan melakukan penelitian lebih lanjut serta mengadakan regulasi yang ketat terhadap pemakaian plastik dalam produksi pangan. Artikan kesadaran konsumen dalam memilih makanan yang aman dari mikroplastik juga turut berperan penting dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved