Waspada! Cuka Sari Apel Tidak Disarankan untuk Diare Berat, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Tanggal: 1 Jun 2025 09:37 wib.
Tampang.com | Saat mengalami diare, terutama pada tingkat yang sudah berat, konsumsi cuka sari apel tidak disarankan. Meskipun cuka sari apel mengandung probiotik yang dikenal dapat membantu meredakan diare, tingkat keasamannya yang tinggi justru berisiko memperparah kondisi. Hal ini dijelaskan oleh Ahli Gizi Olivia Gresya, S.Gz, kepada Kompas.com pada Sabtu (24/5/2025).
Probiotik Efektif, Namun Cuka Sari Apel Terlalu Asam
Olivia Gresya menjelaskan bahwa probiotik sangat bermanfaat untuk mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus saat diare. "Probiotik, seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, membantu mengisi kembali bakteri baik, sehingga mempercepat pemulihan fungsi usus,” katanya. Ia menambahkan, probiotik juga dapat menghambat pertumbuhan patogen, memperbaiki fungsi lapisan usus, dan meningkatkan sistem imun di area usus, sehingga konsumsi makanan atau minuman probiotik secara umum dianggap efektif untuk meredakan diare.
Namun, Olivia menegaskan bahwa cuka sari apel tidak direkomendasikan karena sangat asam, meskipun telah diencerkan dengan air. "Bisa mengiritasi saluran cerna, serta bisa menyebabkan nyeri perut, mulas, bahkan pada beberapa orang bisa memperparah diare,” ujarnya.
Diare Ringan dan Tahap Pemulihan Mungkin Berbeda
Lebih lanjut, Olivia menyatakan bahwa pada kasus diare yang masih ringan atau dalam tahap pemulihan, konsumsi minuman probiotik mungkin masih dapat diterima. "Pada saat diarenya ringan atau tahap pemulihan, mengonsumsi minuman probiotik saat diare tidak apa-apa,” ucapnya.
Cuka sari apel sendiri merupakan jenis cuka yang terbuat dari fermentasi jus apel. Proses fermentasi ini menghasilkan asam laktat dan ragi, yang dapat mengandung probiotik. Namun, seperti yang dikutip dari Healthline, semua cuka bersifat sangat asam, dengan pH khas rendah sekitar 2-3, termasuk cuka sari apel. Padahal, pH tubuh manusia sedikit basa, yaitu 7,35-7,45.
Dokter Spesialis Gizi Klinis dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK, juga menyampaikan bahwa kandungan probiotik dalam cuka sari apel bisa bervariasi, tergantung pada cara pengolahan dan fermentasinya. Oleh karena itu, menurut dr. Nurul, tidak bisa dipastikan manfaat cuka sari apel untuk membantu meredakan diare, bahkan pada tingkat ringan sekalipun. “Tetapi sayang informasi galur (strain) bakteri baik dalam cuka sari apel tidak terlalu berkembang banyak, sehingga manfaatnya pun dalam berbagai penelitian juga masih bervariasi,” terangnya.
Dengan demikian, meskipun probiotik penting untuk pemulihan diare, cuka sari apel dengan tingkat keasaman tinggi sebaiknya dihindari, terutama jika diare sudah parah, untuk mencegah iritasi lebih lanjut pada saluran cerna