Sumber foto: antara.news

Virus B Menyerang Hong Kong, Warga Indonesia Harus Mulai Waspada

Tanggal: 6 Apr 2024 15:29 wib.
Seorang pria berusia 37 tahun di Hong Kong berada dalam kondisi kritis setelah diserang oleh monyet liar yang mengakibatkan tertular virus herpes simiae atau virus B. Kasus ini merupakan kasus pertama yang tercatat di wilayah China, yang menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat.

Kejadian ini terjadi ketika pria tersebut tengah berada di Kam Shan Country Park pada akhir Februari dan diserang oleh monyet liar. Menurut kesaksian keluarga, ia kemudian dirawat di Rumah Sakit Yan Chai karena demam dan penurunan tingkat kesadaran pada 21 Maret. Setelah dilakukan pengujian spesimen cairan serebrospinal, pria tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus B oleh Layanan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Cabang Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) pada Rabu, 3 April.

Saat ini, pria tersebut masih menerima perawatan intensif di rumah sakit, menunjukkan tingkat keparahan infeksi yang cukup serius. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran bagi otoritas kesehatan setempat.

Peringatan pun dikeluarkan oleh Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan (DH) mengingatkan masyarakat untuk tidak menyentuh atau memberi makan monyet liar guna meminimalkan risiko tertular virus. Tindakan pencegahan ini diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran lebih lanjut virus B di masyarakat.

Kasus ini menjadi sorotan utama mengingat kasus infeksi virus B pada manusia masih sangat jarang terjadi, terutama di wilayah Asia seperti Hong Kong. Sebelumnya, virus ini lebih banyak dilaporkan terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang, dengan mayoritas kasus disebabkan oleh gigitan atau cakaran monyet. Penularan dari manusia ke manusia dilaporkan sangat jarang terjadi.

Virus B secara alami dibawa melalui air liur, urin, dan kotoran kera, yang sering ditemukan pada monyet liar di Hong Kong. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut untuk berhati-hati dan menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan liar, terutama monyet.

Ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong, Ho Pak-leung, menjelaskan bahwa kasus infeksi virus B pada manusia memang sangat jarang terjadi. Sejak virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1932, hanya sekitar 50 kasus yang tercatat di seluruh dunia. 

Kondisi ini menunjukkan pentingnya kesadaran baik dari pihak otoritas maupun masyarakat dalam mengatasi risiko penyebaran virus B di lingkungan sekitar. Diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman mengenai bahaya virus ini serta tindakan preventif yang diperlukan untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Selain itu, informasi mengenai infeksi virus B ini juga perlu tersebar luas, termasuk di kalangan warga Indonesia yang berencana berkunjung atau tinggal di Hong Kong. Bahaya virus B perlu diwaspadai, dan upaya pencegahan seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan liar merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Dengan demikian, melalui peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai virus B, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif demi menjaga kesehatan dan keamanan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Selain itu, upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan seperti ini.

Dengan demikian, menjadi penting untuk terus memantau perkembangan kasus infeksi virus B ini serta melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan guna mencegah penyebaran lebih lanjut virus tersebut di masyarakat. Hatilah kita semua, terutama bagi warga Indonesia yang berada atau berencana mengunjungi Hong Kong untuk berhati-hati mengenai keberadaan virus B ini. Semoga kesadaran akan pentingnya pencegahan dapat membantu mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved