Sumber foto: Google

Viral Gaya Hidup Sehat di Medsos, Tapi Banyak Tips yang Justru Menyesatkan?

Tanggal: 11 Mei 2025 08:02 wib.
Tampang.com | Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, media sosial menjadi panggung utama penyebaran informasi seputar makanan sehat, olahraga, detoks, hingga pola tidur. Namun, tak sedikit dari konten yang viral justru berisi informasi keliru, bahkan membahayakan kesehatan jika diikuti tanpa panduan medis.

Dari Detoks Air Lemon hingga Diet Ekstrem, Banyak yang Tak Berdasar

Tren seperti minum air lemon setiap pagi, intermittent fasting tanpa panduan, hingga konsumsi suplemen berlebihan kerap dipromosikan oleh influencer tanpa latar belakang medis. Padahal, tidak semua orang cocok dengan metode tersebut. Alih-alih sehat, justru bisa memicu gangguan pencernaan, dehidrasi, hingga gangguan hormon.

“Banyak tips kesehatan di medsos itu viral karena menarik, bukan karena benar. Ini berbahaya jika dikonsumsi secara mentah-mentah,” ujar dr. Nia Kurniawati, spesialis gizi klinis.

Pola Sehat Harusnya Personal dan Berdasarkan Data Medis

Gaya hidup sehat tidak bisa disamaratakan. Faktor seperti usia, riwayat penyakit, kondisi metabolik, dan aktivitas harian sangat mempengaruhi. Sayangnya, tren media sosial sering menyamaratakan solusi, yang justru menyesatkan.

“Sehat itu bukan ikut-ikutan. Harus ada pendekatan ilmiah dan konsultasi profesional,” tegas dr. Nia.

Influencer Kesehatan Mendominasi, Tapi Jarang Terverifikasi

Popularitas konten kesehatan sering kali lebih ditentukan oleh jumlah pengikut daripada kredibilitas ilmu. Banyak akun dengan jutaan follower tidak punya latar belakang medis, tapi memengaruhi perilaku jutaan orang setiap hari.

“Algoritma medsos membuat informasi salah jadi cepat menyebar. Ini ancaman baru dalam edukasi kesehatan publik,” tambah dr. Nia.

Solusi: Literasi Kesehatan Digital dan Regulasi Konten Medis

Pakar menilai pentingnya edukasi literasi digital khusus di bidang kesehatan. Pemerintah dan otoritas kesehatan perlu bekerja sama dengan platform media sosial untuk menyaring dan menandai konten medis yang tidak valid. Masyarakat pun diimbau untuk lebih kritis sebelum menerapkan informasi yang mereka lihat secara daring.

“Tren gaya hidup sehat itu baik. Tapi harus dibarengi dengan kemampuan membedakan mana yang mitos, mana yang medis,” tutup dr. Nia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved