Varian Baru Virus Terdeteksi di Asia Tenggara, Apa yang Bikin Berbeda dan Lebih Bahaya?
Tanggal: 13 Apr 2025 13:59 wib.
Tampang.com | Dalam beberapa bulan terakhir, Asia Tenggara mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan akibat kemunculan varian baru virus corona, khususnya varian EG.5 dan EG.2. Varian ini telah menjadi dominan di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina, serta telah terdeteksi di Indonesia sejak Agustus 2023.news.detik.com
Apa yang Membuat Varian Ini Berbeda?
Mutasi Genetik: Varian EG.5 dan EG.2 memiliki mutasi pada protein spike yang memungkinkan virus lebih mudah menempel pada sel manusia, meningkatkan tingkat penularan.
Penurunan Efektivitas Imunitas: Mutasi ini juga dapat mengurangi efektivitas antibodi dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi, meningkatkan risiko infeksi ulang.
Dampak di Asia Tenggara
Singapura: Kasus mingguan meningkat dari 10.726 menjadi 22.094 dalam satu pekan, dengan sekitar 70% kasus disebabkan oleh varian EG.5 dan subvarian HK.3.news.detik.com
Malaysia: Kasus meningkat sebesar 57,3% dalam satu pekan, dengan mayoritas pasien menunjukkan gejala ringan.bpbd.bulelengkab.go.id+2news.detik.com+2kompas.com+2
Filipina: Presiden Ferdinand Marcos Jr. terinfeksi COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri, mencerminkan penyebaran luas varian baru ini.news.detik.com
Indonesia: Kementerian Kesehatan mencatat peningkatan kasus di hampir semua provinsi, dengan varian EG.5 dan EG.2 sebagai penyebab utama.news.detik.com+1sehatnegeriku.kemkes.go.id+1
Langkah Pencegahan
Vaksinasi: Masyarakat dianjurkan untuk menerima dosis vaksin tambahan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan komorbiditas.news.detik.com
Protokol Kesehatan: Tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara rutin.
Pemantauan Kesehatan: Segera lakukan tes COVID-19 jika mengalami gejala atau setelah kontak dengan kasus positif.
Kemunculan varian EG.5 dan EG.2 menandakan bahwa pandemi COVID-19 masih berlangsung dan terus berkembang. Meskipun gejala yang ditimbulkan umumnya ringan, peningkatan kasus dapat membebani sistem kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi anjuran kesehatan yang berlaku.