Vaksinasi Anak Terhambat, Imunisasi Rendah Picu Risiko Penyakit!
Tanggal: 16 Mei 2025 20:00 wib.
Tampang.com | Meski program imunisasi telah lama berjalan di Indonesia, cakupan vaksinasi anak-anak masih belum merata, terutama di wilayah terpencil dan daerah dengan akses sulit. Kondisi ini menimbulkan risiko meningkatnya penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui vaksinasi lengkap.
Hambatan Akses dan Edukasi
Banyak keluarga di daerah terpencil kesulitan mengakses layanan vaksinasi karena lokasi yang jauh dan minimnya fasilitas kesehatan. Selain itu, masih ada ketidakpahaman dan keraguan terhadap vaksinasi akibat misinformasi.
“Penting untuk meningkatkan edukasi dan menjangkau keluarga-keluarga di daerah sulit agar mereka sadar pentingnya imunisasi,” kata dr. Indah Sari, dokter anak.
Dampak Imunisasi Rendah
Kurangnya imunisasi lengkap dapat menyebabkan munculnya wabah penyakit seperti campak, polio, dan difteri yang sebenarnya sudah bisa dikendalikan.
“Kita harus mencegah agar penyakit-penyakit ini tidak kembali menjadi ancaman kesehatan masyarakat,” tegas dr. Indah.
Upaya Pemerintah dan Tantangan di Lapangan
Program vaksinasi sudah dicanangkan secara nasional, tetapi distribusi vaksin dan tenaga kesehatan yang terbatas menjadi kendala utama.
“Pemerintah perlu memperkuat logistik vaksin dan dukungan tenaga kesehatan di lapangan,” jelas dr. Indah.
Solusi: Kolaborasi dan Inovasi
Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat sangat penting. Inovasi seperti vaksinasi keliling dan kampanye vaksinasi juga harus digalakkan.
“Jika tidak ada upaya serius, risiko munculnya penyakit menular dapat meningkat,” peringat dr. Indah.
Imunisasi Lengkap, Anak Sehat dan Terlindungi
Vaksinasi bukan hanya melindungi anak secara individu, tetapi juga mencegah penyebaran penyakit di masyarakat luas.