Sumber foto: Google

Vaksinasi Anak di Indonesia, Apa yang Menghambat Peningkatan Angka Partisipasi?

Tanggal: 8 Mei 2025 12:09 wib.
Tampang.com | Vaksinasi anak merupakan salah satu program kesehatan penting yang dapat mencegah penyakit menular dan mengurangi angka kematian pada anak-anak. Namun, meskipun program vaksinasi telah dijalankan oleh pemerintah Indonesia, angka partisipasi vaksinasi anak masih tergolong rendah. Apa yang menghambat keberhasilan program ini?

Tantangan Vaksinasi Anak di Indonesia
Menurut data Kementerian Kesehatan, meskipun Indonesia memiliki program vaksinasi nasional yang mencakup vaksin penting seperti DTP, polio, dan hepatitis B, tingkat cakupan vaksinasi anak di beberapa daerah masih jauh dari target yang ditetapkan. Berdasarkan laporan WHO, hanya sekitar 85% anak Indonesia yang menerima vaksinasi lengkap pada usia dini, jauh di bawah angka ideal 95%.

“Vaksinasi anak sangat penting untuk mencegah penyakit berbahaya seperti difteri, tetanus, dan polio. Namun, masih banyak anak di Indonesia yang tidak mendapatkan vaksinasi lengkap,” kata dr. Dina, seorang tenaga medis yang berfokus pada imunisasi anak.

Penyebab Utama: Ketidakpahaman dan Keraguan terhadap Vaksin
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya angka vaksinasi anak adalah kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya imunisasi. Banyak orang tua yang meragukan keamanan dan efektivitas vaksin, akibat informasi yang salah atau hoaks yang beredar di media sosial.

“Beberapa orang tua masih enggan untuk memvaksinasi anak mereka karena takut akan efek samping atau termakan informasi yang salah. Padahal, vaksinasi telah terbukti sangat efektif untuk mencegah berbagai penyakit,” ungkap dr. Dina.

Kesulitan Akses di Daerah Terpencil
Selain masalah pemahaman, akses vaksinasi yang terbatas di daerah terpencil juga menjadi tantangan besar. Banyak daerah yang sulit dijangkau oleh tenaga medis, sehingga vaksinasi anak tidak dapat dilakukan secara maksimal.

“Di beberapa daerah yang jauh dari pusat kota, kekurangan tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang kurang memadai menjadi kendala utama. Ini berkontribusi pada rendahnya angka vaksinasi,” kata dr. Dina.

Pentingnya Penyuluhan dan Edukasi Masyarakat
Pendidikan dan penyuluhan yang lebih intensif kepada orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan angka partisipasi vaksinasi. Kampanye yang lebih gencar tentang manfaat vaksinasi dapat membantu mengatasi keraguan dan kesalahpahaman yang ada.

“Pemerintah dan tenaga medis harus lebih proaktif dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai manfaat vaksinasi. Selain itu, masyarakat perlu diberi pemahaman mengenai pentingnya imunisasi dalam melindungi kesehatan anak,” tambah dr. Dina.

Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Akses dan Kesadaran
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mengambil langkah-langkah positif dalam meningkatkan angka vaksinasi. Program vaksinasi gratis yang dicanangkan oleh pemerintah telah membantu meringankan biaya vaksinasi bagi masyarakat, namun tantangan di lapangan masih banyak.

“Pemerintah harus lebih fokus pada peningkatan distribusi vaksin ke daerah-daerah terpencil dan meningkatkan kolaborasi dengan organisasi kesehatan internasional untuk memastikan semua anak mendapat vaksinasi lengkap,” kata dr. Dina.

Meningkatkan Cakupan Vaksinasi untuk Kesehatan Masyarakat
Vaksinasi anak adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat. Dengan meningkatkan angka vaksinasi, Indonesia dapat mengurangi angka kematian anak akibat penyakit menular yang seharusnya bisa dicegah dengan vaksinasi.

“Dengan peningkatan cakupan vaksinasi, kita tidak hanya melindungi anak-anak, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity, yang sangat penting dalam mencegah wabah penyakit,” terang dr. Dina.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved