Vaksin Mpox Sudah Disetujui WHO dan BPOM, Ini Pilihan Jenisnya
Tanggal: 12 Sep 2024 13:29 wib.
Virus Mpox atau yang lebih dikenal dengan cacar monyet telah menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia akan menyediakan vaksin Mpox untuk kelompok yang berisiko tinggi, sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Untungnya, saat ini Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk memberikan vaksin kepada kelompok berisiko tinggi dalam situasi darurat kesehatan.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, dalam pelaksanaan vaksinasi, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) ikut serta dalam pemantauan keamanan serta memastikan manfaat pemberian vaksin Mpox sebagai upaya pencegahan penularan virus Mpox (MPXV).
“Vaksin Mpox telah menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, sehingga vaksin ini boleh digunakan dalam kondisi darurat,” ujar Syahril dalam keterangannya yang resmi, Kamis (12/9/2024).
“BPOM bersama dengan Komnas KIPI yang independen terus memantau penggunaan vaksin ini untuk memastikan keamanan dan manfaatnya,” katanya.
Saat ini, vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN), yaitu vaksin turunan cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating. Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
Berdasarkan dokumen WHO yang berjudul "Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses) Vaccine Position Paper" yang diterbitkan pada 23 Agustus 2024, ada tiga vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan Mpox. Ketiga vaksin ini awalnya digunakan untuk pencegahan cacar, tetapi kemudian dikembangkan dan diperluas penggunaannya untuk pencegahan Mpox.
Pertama, MVA-BN. Vaksin ini disetujui tahun 2013 untuk pencegahan cacar di Kanada dan Uni Eropa yang menyasar kelompok orang berusia 18 tahun ke atas. Pada 2019, MVA-BN disetujui untuk pencegahan cacar dan Mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat. Pada tahun yang sama, Kanada memperluas MVA-BN untuk pencegahan Mpox.
Pada 22 Juli 2022, Uni Eropa menyetujui MVA-BN untuk pencegahan Mpox pada orang dewasa. MVA-BN tidak dilisensikan untuk orang di bawah usia 18 tahun. Kedua, LC16m8. Di Jepang, LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk penyakit cacar tanpa batasan usia dan diperluas untuk pencegahan Mpox pada Agustus 2022. LC16m8 yang digunakan merupakan vaksin cacar generasi ketiga.
Ketiga, ACAM2000. Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk imunisasi cacar sejak 2007. Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk mencegah Mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug).
Menurut tinjauan pakar dari jurnal berjudul "Vaccines against mpox: MVA-BN and LC16m8" yang terbit di Taylor & Francis Online pada 1 September 2024, probabilitas MVA-BN menurunkan penyakit Mpox sebesar 62 persen hingga 85 persen. Pada orang yang sudah terpapar Mpox, MVA-BN mengurangi risiko penyakit sebesar 20 persen.
Berdasarkan hasil uji klinis, LC16m8 memberikan perlindungan terhadap virus Mpox. MVA-BN dan LC16m8 secara konsisten mengembangkan respons antibodi penetral terhadap orthopoxvirus, termasuk Clade I MPXV. Selanjutnya, efikasi ACAM2000 yang diperoleh dari studi model hewan menemukan, vaksin ACAM2000 manjur melawan virus MPXV bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak divaksinasi.
Melihat data tersebut, diketahui bahwa pilihan vaksin untuk memerangi virus Mpox memiliki manfaat serta hasil uji klinis yang sangat menggembirakan. Keberadaan vaksin ini dapat menjadi penyelamat bagi masyarakat yang rentan terhadap penularan virus Mpox. Pengetahuan yang luas tentang vaksin ini juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus Mpox.