Usia Emas, Begini Cara Optimalkan Kecerdasan Si Kecil
Tanggal: 10 Nov 2017 21:34 wib.
Usia 1-5 tahun merupakan periode emas bagi anak-anak. Ini merupakan waktu yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan si kecil.
Jika dibandingkan dengan tahapan usia lainnya, dalam periode emas ini si kecil memiliki kemampuan lebih untuk menyerap informasi dengan maksimal.
Dalam usia ini Ayah dan Bunda tak hanya dapat mengasah kemampuan kognitif saja yang seperti merangkai kata, berhitung, dan mengenal beda, namun juga harus mengoptimalkan kecerdasan akal, fisik, dan sosial juga.
Kecerdasan akal atau kecerdasan mental meliputi kemampuan anak berkomunikasi, memecahkan masalah, berpikir jernih, dan kritis. Kecerdasan ini meliputi word smart, number smart, picture smart, dan music smart.
Kecerdasan fisik erat kaitannya dengan perkembangan motorik yang biasa disebut body smart. Kecerdasan ini juga bisa dilihat dari kecakapan si kecil dalam mengeksplorasi alam atau sering disebut nature smart.
Sedangkan kecerdasan sosial adalah kemampuan si kecil dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan mengendalikan diri sendiri. Masing-masing kecerdasan itu sama pentingnya dan harus didukung dengan porsi yang sama.
Namun diperlukan dukungan berbeda untuk mengoptimalkan tiga jenis kecerdasan tersebut. Berikut ini dukungan yang harus para orang tua perhatikan untuk mengoptimalkan ketiganya:
1. Dukungan untuk Kecerdasan Akal
Jangan bingung mendukung kecerdasan akal si kecil. Asupan terbaik yang mengandung asam lemak esensial dengan mengandung omega 3 dan 6. Asam lemak Omega 3 (Asam alfa-linolenat) dan Omega 6 (Asam Linoleat) yang tidak dapat dihasilkan tubuh sangat penting untuk proses mengamati dan berpikir si kecil.
Di samping itu, lengkapi asupan nutrisi si kecil dengan Docosehaxaenoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) dari sarden, tongkol, salmon, tuna, udang, kerang, kacang kenari, dan minyak zaitun.
Jangan melewatkan asupan nutrisi yang mengandung kolin untuk si kecil. Kolin dibutuhkan untuk perkembangan otak, fungsi daya ingat, dan membantu proses komunikasi otak dengan organ-organ lain di tubuh. Sumber makanan yang mengandung kolin di antaranya telur, susu yang difortifikasi, brokoli, kubis, kembang kol, tahu, yoghurt, dan daging sapi tanpa lemak.
Nutrisi yang tak kalah penting yaitu zat besi. Nutrisi ini menjadi unsur paling penting untuk menjaga dan meningkatkan aktivitas saraf. Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf. Makanan sumber zat besi antara lain daging sapi, daging kambing, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Vitamin A juga tak kalah penting. Sebab, Vitamin A penting untuk mendukung fungsi penglihatan, pertumbuhan tulang, dan membantu melindungi tubuh dari infeksi. Si kecil yang berusia 1-3 tahun membutuhkan asupan vitamin A sebanyak 400 mikrogram per hari (AKG, 2013). Pastikan si kecil mengonsumsi wortel, bayam, ubi, dan paprika merah untuk mendapat asupan vitamin A yang cukup.
2. Dukungan untuk Kecerdasan Fisik
Dukungan kecerdasan fisik bisa lakukan dengan memenuhi asupan nutrisi yang mengandung protein. Karena tenaga si kecil 10 persennya bersumber dari protein yang ia konsumsi.
Bisa dikatakan protein merupakan komponen esensial yang membantu si kecil tumbuh aktif. Sumber protein terbaik bisa ditemukan pada daging sapi, daging unggas, kuning telur, susu, dan kacang-kacangan.
Selanjutnya Alpha Lactalbumin berupa protein whey yang terdiri dari 20% total kandungan protein yang mudah dicerna. Protein whey dapat meningkatkan penyerapan mineral, menstimulasi fungsi daya tahan tubuh, dan memiliki efek prebiotik. Alfa Lactalbumin banyak terkandung pada daging, unggas, ikan, telur, dan susu yang difortifikasi.
3. Dukungan untuk Kecerdasan Sosial
Setelah melengkapi asupan nutrisi terbaik untuk si kecil, perlu mencari tahu cara untuk menstimulasikan kecerdasan sosial si kecil dengan cara membangun hubungan antara si kecil dengan dunia luar.
Jangan sampai si kecil kekurangan asupan nutrisi terbaik yang harus didapatkannya. Selain itu, selalu dukung si kecil untuk menyinergikan segala jenis kecerdasannya.