Udara Kian Kotor di Kota-Kota Besar, Lonjakan Penyakit Pernapasan Tak Terbendung?
Tanggal: 12 Mei 2025 22:43 wib.
Tampang.com | Kualitas udara di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya terus memburuk. Laporan Air Quality Life Index (AQLI) 2024 menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan paparan polusi PM2.5 tertinggi di Asia Tenggara.
Akibatnya, rumah sakit di kota-kota besar melaporkan lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), asma, dan bronkitis terutama pada anak-anak dan lansia. Data Kemenkes awal 2025 mencatat peningkatan kasus ISPA sebesar 38% dibandingkan tahun lalu.
“Udara kita sudah bukan sekadar kotor, tapi berbahaya bagi kesehatan paru-paru,” ujar dr. Rina Oktaviani, spesialis paru dari RS Persahabatan.
Polusi PM2.5 Jadi Ancaman Serius
Polusi udara jenis PM2.5, yakni partikel halus yang dapat masuk langsung ke saluran pernapasan dan aliran darah, banyak bersumber dari:
Emisi kendaraan bermotor
Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara
Pembakaran sampah terbuka
Konstruksi dan industri
“Paparan PM2.5 jangka panjang bisa menurunkan fungsi paru, memicu serangan asma, dan bahkan meningkatkan risiko kanker paru,” jelas dr. Rina.
Siapa yang Paling Rentan?
Kelompok paling terdampak dari buruknya kualitas udara adalah:
Anak-anak di bawah usia 12 tahun
Lansia
Pekerja outdoor (ojek online, petugas kebersihan, pedagang kaki lima)
Penderita penyakit kronis seperti asma dan penyakit jantung
Langkah Pencegahan dan Adaptasi
Pakar kesehatan lingkungan menyarankan beberapa langkah mitigasi dan perlindungan:
Gunakan masker dengan standar filtrasi tinggi saat berada di luar rumah
Pasang alat pemurni udara (air purifier) di rumah dan sekolah
Hindari aktivitas luar ruangan saat indeks kualitas udara di atas 150
Dorong kebijakan transportasi ramah lingkungan dan pengendalian emisi industri
“Tanpa intervensi serius, polusi udara akan menjadi pembunuh perlahan bagi jutaan warga kota,” tegas dr. Rina.