Ubah Bakteri Usus, Kenari Mampu Tingkatkan Kesehatan
Tanggal: 20 Agu 2017 16:34 wib.
Penelitian yang dipimpin oleh Lauri Byerley, PhD, RD, Research Associate Professor of Physiology di LSU Health New Orleans School of Medicine, telah menemukan bahwa kenari dalam makanan mengubah susunan bakteri di usus, yang menunjukkan cara baru kenari dapat berkontribusi lebih baik. kesehatan. Temuan ini dipublikasikan di The Journal of Nutritional Biochemistry yang tersedia secara online.
"Kenari telah disebut 'makanan super' karena kaya akan asam lemak omega-3, asam alfa-linoleat dan serat, dan mengandung salah satu konsentrasi antioksidan tertinggi," catat Dr. Byerley. "Nah, manfaat superfood kenari tambahan bisa bermanfaat bagi mikrobiota usus."
Penelitian dilakukan pada hewan pengerat. Tim peneliti menambahkan kenari ke makanan satu kelompok. Diet kelompok lain tidak mengandung kenari. Mereka kemudian mengukur jenis dan jumlah bakteri usus di kolon desendens dan membandingkan hasilnya. Mereka menemukan bahwa ada dua komunitas bakteri yang berbeda dalam kelompok tersebut. Pada kelompok makan kenari, jumlah dan jenis bakteri berubah, begitu pula kapasitas fungsional bakteri. Para peneliti melaporkan adanya peningkatan yang signifikan pada bakteri menguntungkan seperti Lactobacillus.
"Kami menemukan bahwa kenari dalam makanan meningkatkan keragaman bakteri di usus, dan penelitian lain yang tidak terkait telah dikaitkan dengan keragaman bakteri yang kurang dengan obesitas dan penyakit lainnya seperti penyakit radang usus besar," kata Byerley. "Kenari meningkatkan beberapa bakteri, seperti Lactobacillus, yang biasanya dikaitkan dengan probiotik yang menyarankan kenari dapat bertindak sebagai prebiotik."
Prebiotik adalah zat makanan yang secara selektif mempromosikan jumlah dan aktivitas bakteri menguntungkan.
"Kesehatan perut adalah daerah penelitian yang baru muncul, dan para periset menemukan bahwa keragaman bakteri yang lebih besar dapat dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih baik," tambah Byerley.
Para peneliti menyimpulkan bahwa pembentukan kembali komunitas mikroba usus dengan menambahkan kenari ke makanan menunjukkan mekanisme fisiologis baru untuk memperbaiki kesehatan. Mengonsumsi kenari telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, pertumbuhan tumor lambat pada hewan dan kesehatan otak meningkat.
Tim peneliti LSU Health New Orleans juga termasuk Drs. Derrick Samuelson, Eugene Blanchard, IV, Meng Luo, Sheila Banks, David Welsh, Brittany Lorenzen dan Christopher Taylor, serta Dr. Monica Ponder di Virginia Tech.
Penelitian ini didukung oleh American Institute for Cancer Research dan California Kenari Commission.