Tren Suplemen Detoks Marak di Medsos, Ahli Ingatkan Efek Sampingnya Bisa Bahaya!
Tanggal: 17 Mei 2025 13:12 wib.
Tampang.com | Produk suplemen detoks kini semakin menjamur di e-commerce dan media sosial, dipromosikan oleh selebgram hingga influencer kesehatan. Janjinya terdengar manis: membersihkan racun dalam tubuh, menurunkan berat badan, dan meningkatkan energi. Tapi benarkah detoksifikasi bisa semudah itu?
Tubuh Sudah Punya Sistem Detoks Alami
Faktanya, tubuh manusia sudah dibekali organ-organ seperti hati, ginjal, dan paru-paru yang bekerja 24 jam melakukan proses detoksifikasi secara alami. Ketika seseorang mengonsumsi suplemen tambahan tanpa pengawasan medis, justru bisa membebani kerja organ-organ tersebut.
“Gagasan bahwa kita perlu bantuan pil untuk membersihkan tubuh itu lebih banyak strategi pemasaran ketimbang fakta ilmiah,” kata dr. Lia Mahardika, ahli nutrisi klinis.
Efek Samping yang Sering Diabaikan
Beberapa produk detoks dapat menyebabkan diare, dehidrasi, gangguan elektrolit, hingga kerusakan hati jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Produk-produk yang tidak melalui uji klinis atau tidak memiliki izin BPOM juga berisiko mengandung bahan berbahaya.
Detoks Bukan Jalan Pintas Turunkan Berat Badan
Banyak yang menggunakan suplemen ini untuk menurunkan berat badan secara instan. Padahal, berat badan yang hilang biasanya hanya berupa air dan massa otot, bukan lemak. Ini menyebabkan tubuh cepat lelah dan metabolisme justru melambat.
Solusi: Edukasi Gizi dan Konsultasi Sebelum Konsumsi
Langkah terbaik adalah memperbaiki pola makan dengan konsumsi tinggi serat, air putih yang cukup, serta tidur dan olahraga teratur. Sebelum mengonsumsi suplemen, masyarakat sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.