Sumber foto: iStock

Tragis! Wanita di China Tewas Usai Dokter Cabut Gigi yang Salah – Awalnya Hanya Sakit Gigi Biasa

Tanggal: 27 Mar 2025 12:44 wib.
Sebuah insiden tragis baru saja terjadi di China, di mana seorang wanita bernama Wu kehilangan nyawanya setelah mengalami komplikasi serius akibat kesalahan medis. Peristiwa ini berawal pada tanggal 12 Maret 2025, ketika Wu menjalani suatu prosedur di rumah sakit yang terletak di kota Anqing. Dalam prosedur tersebut, dokter secara keliru mencabut gigi yang sehat. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, setelah mencabut gigi tersebut, dokter mencoba untuk memasangnya kembali dengan cara yang tidak tepat.

Rumah sakit yang terlibat dalam kasus ini adalah sebuah institusi medis yang telah berdiri sejak tahun 1938 dan dikenal sebagai fasilitas dengan departemen kedokteran gigi yang terkemuka di kota Anqing. Tidak heran jika banyak pasien mengandalkan rumah sakit ini untuk perawatan gigi mereka.

Selama prosedur yang berlangsung lebih dari satu setengah jam, Wu tidak diberikan anestesi, meskipun ia mengalami rasa sakit yang luar biasa. Kondisi ini menyebabkan ia mengalami pembengkakan di wajahnya dan membuatnya tidak bisa mengonsumsi makanan padat. Selama beberapa hari, Wu hanya mampu meminum air putih karena rasa sakit yang tak tertahankan. Ia pun mengalami kesulitan untuk tidur karena nyeri yang terus menerus menghantuinya pada malam hari.

Saudara laki-laki Wu, yang berusaha untuk mencari keadilan bagi adiknya, mengatakan bahwa mereka telah melaporkan insiden ini kepada pihak berwenang berkali-kali, namun tidak ada respons yang memadai. Di tengah ketidakpastian tersebut, Wu merasa tertekan dan putus asa. 

Di media sosial, Wu membagikan video yang menggambarkan penderitaannya yang luar biasa. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa dokter yang melakukan kesalahan awalnya meminta maaf setelah sadar bahwa gigi yang telah dicabut adalah gigi yang sehat. Namun, saat ia kembali ke rumah sakit untuk menuntut pertanggungjawaban, dokter tersebut menyangkal kesalahan itu. Wu menuduh pihak rumah sakit telah mengubah catatan medis untuk menutupi kesalahan mereka dan menyuruhnya untuk mempertimbangkan opsi implan gigi sebagai solusi.

Lebih parahnya lagi, Wu mencatat bahwa rumah sakit telah berulang kali meminta agar ia menghapus video tersebut, membuatnya merasa semakin tertekan. Dalam satu momen emosional di video, Wu mengungkapkan kebingungannya: "Tidak ada satu orang pun yang benar-benar menanggapi insiden ini. Rumah sakit berbohong kepada saya dari awal hingga akhir, dan saya sangat menderita. Siapa yang akan menyelamatkan saya? Karena kerugian yang ditimbulkan oleh rumah sakit ini, saya merasa hidup saya terancam."

Masalah ini semakin memburuk ketika pada 17 Maret, Wu kembali ke rumah sakit untuk bernegosiasi mengenai pengobatan dan kondisi kesehatannya yang menurun. Tragisnya, saat berada di lokasi itu, ia terjatuh dari lantai 11 dan meninggal dunia. Kejadian ini menambah rasa duka bagi keluarganya, yang sebelumnya sudah berjuang untuk memperjuangkan haknya dan mendapatkan keadilan.

Suami Wu menyatakan kepada China Newsweek bahwa pihak kepolisian saat ini telah menutup kemungkinan adanya tuntutan pidana dalam kasus ini, hal yang tentunya membuat keluarga Wu semakin sulit menerima kenyataan. Keluarga Wu juga mengungkapkan bahwa kondisi fisik dan mental Wu sebelum insiden ini terbilang baik-baik saja. Mereka menolak tawaran kompensasi sebesar 100.000 yuan (setara dengan Rp 235 juta) dari rumah sakit dan meminta untuk melihat rekaman CCTV dari area di mana insiden jatuhnya Wu terjadi.

Dari pihak rumah sakit, staf setempat mengonfirmasi bahwa dokter yang terlibat dalam kesalahan pencabutan gigi telah diskors, dan saat ini sedang dijalankan penyelidikan oleh komisi kesehatan setempat serta pihak kepolisian. Menurut seorang dokter gigi yang tidak terlibat dalam insiden ini, kesalahan pencabutan gigi yang terjadi termasuk dalam kategori kecelakaan medis, namun hal tersebut sangat jarang terjadi akibat kesalahan penilaian dari dokter yang bersangkutan.

Kejadian ini tentunya memunculkan keprihatinan yang lebih luas mengenai keselamatan pasien di fasilitas kesehatan. Dalam konteks yang lebih luas, penting bagi masyarakat untuk memahami pentingnya hak-hak pasien. Mereka memiliki hak untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan untuk diakui jika mengalami kesalahan medis.

Kasus Wu seharusnya menjadi pengingat bagi pihak rumah sakit serta masyarakat tentang pentingnya komunikasi yang transparan. 

Kita juga harus memperhatikan bagaimana proses pengaduan ditangani di lingkungan rumah sakit. Apakah pasien benar-benar dilindungi hak-haknya, dan apakah keluhan mereka memiliki jalan untuk ditindaklanjuti dengan serius adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab untuk mencegah tragedi serupa.

Insiden seperti ini hanya satu dari banyak kasus yang menunjukkan pentingnya perhatian dan pemahaman yang lebih baik di bidang medis. Kehidupan seorang pasien seyogianya tidak berharga hanya sebagai angka di sistem, tetapi seharusnya diperlakukan dengan hormat dan integritas. Jenazah Wu dan perjalanan hidupnya menjadi lambang dari perjuangan yang lebih besar untuk keadilan di dunia medis.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved