Sumber foto: iStock

Terungkap! Permen Karet yang Kamu Kunyah Setiap Hari Bisa Masukkan Ratusan Mikroplastik ke Tubuh—Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Tanggal: 18 Apr 2025 18:19 wib.
Siapa sangka, kebiasaan sederhana seperti mengunyah permen karet ternyata bisa membawa dampak tak terduga bagi tubuh? Sebuah studi mutakhir dari University of California, Los Angeles (UCLA) mengungkap bahwa baik permen karet sintetis maupun yang diklaim “alami” sama-sama bisa melepaskan ratusan hingga ribuan partikel mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Temuan ini disampaikan dalam American Chemical Society Conference 2025 yang digelar di San Diego, Amerika Serikat—dan sukses mengejutkan banyak pihak.

Apa Itu Mikroplastik dan Mengapa Kita Harus Peduli?

Menurut Sanjay Mohanty, Associate Professor di bidang Teknik Sipil dan Lingkungan UCLA, mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil yang tidak kasat mata. Partikel ini bisa berasal dari berbagai produk plastik sehari-hari yang mengalami degradasi, seperti botol air minum, wadah makanan, bahkan pakaian. Mikroplastik dikenal luas sebagai kontaminan lingkungan, namun kini bukti menunjukkan bahwa manusia juga bisa terpapar lewat cara yang lebih tak terduga—seperti mengunyah permen karet.

“Kita berinteraksi dengan plastik setiap hari. Seiring waktu, mereka pecah menjadi partikel kecil tak terlihat yang disebut mikroplastik,” ungkap Mohanty dalam wawancara dengan Fox News Digital pada Kamis (17/4/2025).

Penelitian: Baik Permen Sintetis Maupun “Alami” Tidak Bebas Plastik

Dalam studi ini, tim peneliti menganalisis 10 merek permen karet yang dijual bebas di pasaran. Lima produk terbuat dari bahan sintetis, sementara lima lainnya diklaim berbahan dasar alami. Meskipun merek-merek tersebut tidak disebutkan secara spesifik, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satu pun yang benar-benar bebas dari kandungan mikroplastik.

Lisa Lowe, mahasiswa pascasarjana yang terlibat dalam proyek ini, mengungkap bahwa meskipun permen alami menggunakan polimer berbasis tanaman, kenyataannya polimer tersebut tetap mengandung unsur plastik.

“Yang paling mengejutkan adalah baik permen sintetis maupun alami melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar,” ujar Lisa.

Berapa Banyak Mikroplastik yang Masuk ke Tubuh?

Dalam uji laboratorium, setiap partisipan diminta untuk mengunyah tujuh potong permen dari masing-masing merek selama empat menit. Hasilnya menunjukkan bahwa satu gram permen karet dapat melepaskan rata-rata 100 partikel mikroplastik. Bahkan ada merek yang menghasilkan hingga 600 partikel per gram! Artinya, hanya dengan satu kali sesi mengunyah permen, seseorang bisa menelan sekitar 200 hingga 250 partikel mikroplastik.

Apa Sebenarnya yang Membuat Permen Karet Elastis?

Mohanty menjelaskan bahwa yang membuat permen karet tetap kenyal dan tidak mudah meleleh adalah kandungan polimer—yang struktur molekulnya sangat mirip dengan plastik. Beberapa jenis polimer yang ditemukan di antaranya poliolefin, polyethylene terephthalate (PET), poliacrilamida, dan polistirena. Semua bahan ini umum digunakan dalam berbagai produk plastik, mulai dari kemasan makanan hingga peralatan elektronik.

Kontaminasi mikroplastik pada permen karet bisa terjadi saat proses produksi, pengemasan, atau dari bahan dasar itu sendiri. Dengan kata lain, proses industrialisasi yang kompleks memungkinkan masuknya plastik ke dalam makanan tanpa disadari oleh konsumen.

Dampaknya terhadap Kesehatan Masih Misterius

Meski temuan ini cukup mencengangkan, para peneliti tetap memberi catatan bahwa dampak jangka panjang dari paparan mikroplastik dalam tubuh manusia belum sepenuhnya dipahami. Hingga saat ini, belum ada bukti klinis yang secara langsung mengaitkan mikroplastik dalam permen karet dengan penyakit tertentu.

“Kita tahu bahwa paparan asbes bisa menyebabkan kanker. Tapi untuk mikroplastik, penelitian masih berjalan,” kata Mohanty.

Respons dari Industri Permen

Menanggapi hasil studi ini, National Confectioners Association (NCA) di Washington D.C. menekankan bahwa keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama bagi industri permen karet di Amerika Serikat. Juru bicara NCA bahkan menyebut bahwa permen karet telah dikonsumsi secara aman selama lebih dari 100 tahun.

“Penulis studi sendiri mengatakan bahwa temuan ini tidak seharusnya menimbulkan kepanikan. Namun tentu saja, ini membuka peluang bagi lebih banyak riset ke depan,” ujar juru bicara NCA.

Apa yang Bisa Kita Lakukan sebagai Konsumen?

Sebagai konsumen cerdas, kita bisa mulai lebih kritis terhadap apa yang masuk ke tubuh kita. Jika kamu sering mengunyah permen karet, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan frekuensinya. Meskipun belum ada larangan atau peringatan resmi, kesadaran akan kandungan mikroplastik seharusnya membuat kita lebih waspada.

Selain itu, dorongan untuk lebih banyak penelitian mengenai mikroplastik juga penting. Semakin kita tahu, semakin besar peluang untuk mencegah dampak buruk bagi generasi mendatang. Sebab, kesehatan bukan hanya tentang apa yang terlihat di luar, tapi juga apa yang tersembunyi di balik kebiasaan kecil sehari-hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved