Sumber foto: iStock

Terungkap! Pabrik Skincare Palsu di Bekasi Produksi dengan Tepung Tapioka, Ini Fakta Mengejutkannya

Tanggal: 8 Jun 2025 15:00 wib.
Baru-baru ini masyarakat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, digegerkan oleh penggerebekan sebuah pabrik yang memproduksi produk skincare palsu. Pabrik ini ternyata menggunakan bahan baku yang sangat mengejutkan, yaitu tepung tapioka, sebagai dasar pembuatan produk kecantikan yang dipasarkan ke konsumen. Berita ini tentu menimbulkan keprihatinan besar, mengingat semakin banyaknya masyarakat yang peduli terhadap kualitas dan keamanan produk perawatan kulit yang mereka gunakan.

Menurut laporan dari CNN Indonesia pada 28 April 2025, polisi berhasil mengamankan delapan tersangka yang diduga terlibat dalam produksi skincare palsu tersebut. Salah satu tersangka adalah SP, yang merupakan pemilik usaha, sementara tujuh lainnya merupakan karyawan pabrik. Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menyampaikan kepada awak media bahwa seluruh pelaku kini telah diamankan dan proses hukum sedang berjalan.

Menariknya, pengungkapan kasus ini bermula dari keluhan konsumen skincare dengan merek GlowGlowing. Poppy Karisma Lestya Rahayu, pemilik merek tersebut, melaporkan adanya sejumlah komplain yang masuk melalui pesan langsung di Instagram dan TikTok resmi merek GlowGlowing. Banyak pelanggan mengeluhkan reaksi kulit seperti rasa panas dan munculnya jerawat setelah menggunakan produk yang diduga palsu tersebut.

Dari laporan ini, polisi melakukan penyelidikan yang akhirnya mengarah ke lokasi pabrik palsu tersebut. Di sana, ditemukan bahwa para tersangka tengah memproduksi skincare tiruan dengan merek dagang 'Gloglowing Skincare' dan 'Elstim Skincare'. Ironisnya, produksi skincare ini dilakukan tanpa keahlian atau latar belakang ilmu yang memadai. Kapolres Mustofa menegaskan bahwa para pelaku hanya belajar dari video tutorial di YouTube untuk membuat produk tersebut.

“Tidak ada keilmuan khusus yang mereka miliki. Mereka hanya meniru tutorial dari YouTube,” ujar Kombes Mustofa. Pemilik pabrik ternyata sebelumnya berjualan online dan mendapat ide untuk memproduksi skincare dari video daring tersebut, tanpa memahami proses pembuatan skincare yang aman dan sesuai standar.

Produk skincare palsu ini dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan produk asli, berkisar antara Rp50.000 hingga Rp100.000 per paket. Jika dibandingkan dengan harga produk asli yang bisa dua kali lipat lebih mahal, tentu ini sangat menggiurkan bagi konsumen yang tidak mengetahui keaslian produk tersebut. Dari hasil penyidikan, diketahui bahwa pabrik palsu ini telah beroperasi sejak 2023 dan berhasil meraup omzet hingga Rp1,2 miliar selama dua tahun, dengan pendapatan sekitar Rp50 juta per bulan.

Polisi juga menyita berbagai barang bukti yang mendukung proses penyelidikan, antara lain ribuan produk skincare seperti pencuci wajah, toner, serum, krim siang, krim malam, serta whitening gel. Selain itu, disita juga bahan baku berupa jerigen berisi bahan cair dan bahan baku krim pemutih dalam kemasan besar.

Kasus ini menunjukkan betapa bahayanya peredaran produk skincare palsu yang bisa membahayakan kesehatan konsumen. Selain menggunakan bahan yang tidak semestinya, pembuatan produk tanpa standar keamanan dan keilmuan yang benar berpotensi menimbulkan dampak negatif jangka panjang pada kulit dan kesehatan penggunanya.

Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya selalu waspada dan teliti dalam memilih produk skincare. Jangan mudah tergiur dengan harga murah atau klaim yang berlebihan tanpa mengetahui reputasi dan keaslian produk tersebut. Pemerintah dan aparat kepolisian juga terus melakukan pengawasan ketat untuk memberantas produksi dan peredaran kosmetik ilegal demi melindungi masyarakat.

Sementara itu, pemilik merek asli seperti GlowGlowing berharap agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya membeli produk resmi dan menghindari skincare palsu yang bisa merusak kulit serta membahayakan kesehatan. Pengguna skincare juga disarankan untuk selalu mencari produk yang sudah terdaftar di BPOM dan memiliki sertifikasi keamanan yang jelas.

Kasus penggerebekan pabrik skincare palsu di Bekasi ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Tidak hanya bagi konsumen, tapi juga pelaku usaha untuk selalu menjaga kualitas dan keaslian produk yang dijual. Selain itu, edukasi mengenai bahaya produk palsu harus terus digencarkan agar masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih produk perawatan.

Dengan semakin tingginya kesadaran konsumen terhadap keamanan skincare, diharapkan kasus serupa tidak lagi terjadi dan pasar produk kecantikan Indonesia semakin sehat dan terpercaya. Penggunaan bahan yang benar dan proses produksi yang sesuai standar merupakan kunci utama untuk menjaga reputasi serta keselamatan konsumen.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved