Terungkap! Indonesia Konsumsi Mikroplastik Terbanyak di Dunia, Ini 5 Sumber Utamanya
Tanggal: 17 Feb 2025 06:11 wib.
Setiap hari, tanpa disadari, manusia menghirup, menelan, dan minum partikel kecil plastik yang dikenal sebagai mikroplastik dan nanoplastik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat memicu masalah kesehatan serius, seperti kanker, gangguan pernapasan, penyakit jantung, hingga peradangan usus.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Environmental Science & Technology mengungkap bahwa Indonesia adalah negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia. Rata-rata, masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, jauh lebih tinggi dibanding negara lain. Malaysia dan Filipina menempati urutan berikutnya dalam daftar negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi.
Lalu, dari mana sebenarnya sumber utama paparan mikroplastik ini? Berikut lima produk yang paling sering menyebarkan mikroplastik ke tubuh manusia:
1. Talenan Plastik
Penelitian dari American Chemical Society (ACS) menemukan bahwa penggunaan talenan plastik dapat menyebabkan perpindahan hingga 79,4 juta partikel mikroplastik ke makanan setiap tahunnya. Ini terjadi karena gesekan antara pisau dengan permukaan talenan, yang membuat serpihan plastik tercampur dalam bahan makanan.
Sebagai alternatif yang lebih aman, talenan kaca atau talenan berbahan serat kertas bisa menjadi pilihan. Selain tahan lama, bahan ini juga bebas dari kontaminasi mikroplastik.
2. Teh Celup
Siapa sangka, secangkir teh yang terlihat sehat ternyata bisa mengandung miliaran partikel nanoplastik? Studi yang dilakukan oleh Dow University of Health Sciences pada 2023 mengungkap bahwa air panas yang digunakan untuk menyeduh teh dapat melepaskan hingga 3,1 miliar nanoplastik dari kantong teh.
Hal ini terjadi karena banyak kantong teh dibuat dari plastik polipropilen yang tidak ramah lingkungan. Bahkan, kantong teh berbahan kertas pun tetap mengandung lapisan plastik sebagai perekat. Selain mikroplastik, kantong teh juga dapat mengandung senyawa berbahaya seperti fluor, arsenik, timbal, dan merkuri.
Jika ingin mengurangi paparan mikroplastik, pilihlah alternatif seperti teh daun lepas yang diseduh dengan teko besi atau saringan logam.
3. Wadah Es Batu Plastik
Mikroplastik tidak hanya ada dalam air kemasan, tetapi juga dapat larut ke dalam es batu yang dibuat menggunakan wadah plastik. Meskipun penelitian tentang hal ini masih terbatas, beberapa ahli menyatakan bahwa plastik yang membeku bisa mengalami proses degradasi serupa dengan plastik yang dipanaskan, melepaskan partikel kecil ke dalam air.
Untuk menghindarinya, gunakan cetakan es berbahan baja tahan karat atau silikon food grade yang lebih aman dan tahan lama.
4. Wadah Makanan yang Dapat Dipanaskan di Microwave
Banyak orang berpikir bahwa wadah plastik yang diberi label "aman untuk microwave" tidak akan berbahaya. Namun, penelitian terbaru dari Universitas Nebraska-Lincoln pada 2023 menemukan bahwa makanan bayi dalam wadah plastik yang dipanaskan di microwave dapat mengandung hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi.
Paparan mikroplastik ini bisa semakin berbahaya jika wadah mengandung bahan kimia seperti ftalat, stirena, dan bisfenol (BPA), yang dapat mengganggu sistem hormon dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.
Sebagai solusinya, lebih baik menggunakan wadah kaca atau keramik untuk memanaskan makanan di microwave.
5. Gelas Kertas untuk Minuman Panas
Gelas kertas sering dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik. Namun, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials pada 2021 menemukan bahwa gelas kertas yang digunakan untuk minuman panas dapat melepaskan berbagai senyawa kimia berbahaya, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat.
Sebagai alternatif, gunakan tumbler atau tempat minum berbahan stainless steel yang lebih aman, bisa dipakai berulang kali, dan tidak menghasilkan limbah plastik tambahan.
Kesimpulan: Waspadai Sumber Mikroplastik dalam Kehidupan Sehari-hari
Mikroplastik telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Tanpa disadari, kita mengonsumsinya setiap hari melalui makanan dan minuman. Beberapa sumber utama paparan mikroplastik termasuk talenan plastik, teh celup, wadah es batu plastik, wadah makanan microwave, dan gelas kertas.
Untuk mengurangi risiko, mulai biasakan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Langkah kecil seperti mengganti talenan plastik dengan kaca atau menggunakan tumbler stainless steel bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga kesehatan tubuh dari bahaya mikroplastik.