Terlalu Banyak Konsumsi Minuman Beralkohol Bisa Memicu Kanker Kulit Melanoma
Tanggal: 3 Jul 2018 13:24 wib.
Di Inggris, peminum alkohol biasa bersantai, minum di bawah sinar matahari tanpa pakaian ataupun krim kulit. Namun di balik kenyamanan menikmati waktu senggang itu, bahaya penyakit mengintai.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol bisa memicu kanker kulit melanoma. Kandungan kimiawi alkohol etanol dapat berubah menjadi asetaldehida setelah masuk ke tubuh. Senyawa itu dapat menjadikan kulit kita rentan ketika terkena paparan sinar ultraviolet.
Kesimpulan tersebut diyakini para peneliti yang tergabung dalam the British Journal of Dermatology. Menurut penelitian mereka, mengonsumsi alkohol berlebih dalam sehari dapat meningkatkan risiko kanker kulit hingga sebanyak lima kali lipat.
Tingkat bahaya dapat bertambah, bergantung pada jumlah kandungan etanol yang diminum. Semakin tinggi kandungan etanol, semakin berbahaya. Dalam sebuah penelitian diketahui, mengonsumsi alkohol secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 55%. Bagi peminum tipe moderat (dua kali sehari), tingkat bahaya yang mereka hadapi sebesar 18%. Peminum yang hanya sekali mengonsumsi dalam sehari hanya menghadapi risiko sebesar 10%.
Kanker melanoma disebut-sebut sebagai kanker mematikan yang banyak ditemukan di Inggris. Penyakit itu menempati posisi kelima dan lazim dtemui di bagian tenggara Inggris dan Skotlandia. Belakangan, penderita melanoma golongan usia muda peminum alkohol terus bertambah.
Menurut Dr Eva Negri, meminum alkohol dapat mengubah kekebalan tubuh. Kemampuan tubuh menghasilkan imun secara normal bisa terganggu. Gejalanya dapat muncul pada bagian tubuh mana pun, seperti punggung, kaki, tangan, dan wajah.
Bagi Profesor Chris Bunker, Presiden Asosiasi Dermatologis Britania, penelitian semacam itu penting diinformasikan ke publik agar mereka dapat lebih bijak memikirkan kesehatan.