Terapi Ikan Bermanfaat Tapi Ternyata Berisiko Juga
Tanggal: 30 Nov 2017 12:04 wib.
Sebagai sebuah alternatif rekreasi, terapi ikan sudah marak dan dapat ditemukan di banyak tempat. Masyarakat dapat dengan mudah menjajal terapi ini di tempat khusus terapi atau bahkan di restoran makanan dengan fasilitas kolam ikan yang telah disediakan.
Banyak orang yang berminat untuk mencelupkan kakinya.
Salah seorang pengunjung di sebuah restoran di kawasan Cibubur mengaku tertarik untuk mencoba digigiti ikan.
"Karena penasaran saja, apa memang benar bisa ngilangin penyakit. Untuk manfaatnya kurang tahu deh," ujarnya pengunjung tersebut.
Berbagai klaim tentang terapi ikan ini cukup banyak, yaitu merangsang aliran darah dan memperbaiki sirkulasi, menghilangkan bakteri, menghilangkan sel-sel kulit mati, serta menghilangkan baukaki.
Seperti dilansir dari Web MD, menurut para ahli dari Health Protection Agency (HPA), terapi yang biasa menggunakan ikan jenis Garra rufa ternyata memiliki beberapa risiko kesehatan, salah satunya adalah adanya infeksi.
"Air kolam ikan mungkin mengandung sejumlah mikroorganisme. Jadi ada potensi untuk menyebar berbagai infeksi, baik dari ikan ke orang, air ke orang, atau orang ke orang yang diteruskan oleh air atau ikan. Namun, risiko infeksi secara keseluruhan kemungkinan sangat rendah, jika menerapkan standar kebersihan yang baik," jelas salah satu ahli.
Ada baiknya orang yang mengidap psoriasis, eksim, atau penyakit kulit yang meradang untuk tidak melakukan terapi ikan ini karena lebih rentan terhadap infeksi. Untuk orang yang memiliki luka yang terbuka atau sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mudah terserang infeksi.