Sumber foto: iStock

Tenggorokan Seperti Ditusuk Pecahan Kaca? Waspadai Varian Baru Covid-19 Nimbus NB.1.8.1 yang Diam-diam Menyebar

Tanggal: 25 Jun 2025 09:20 wib.
Meski pandemi global Covid-19 sudah mereda dan dunia perlahan kembali ke kehidupan normal, ancaman virus corona rupanya belum benar-benar hilang. Baru-baru ini, dunia kembali dikejutkan dengan kemunculan varian baru virus corona yang dikenal dengan nama Covid-19 Nimbus atau NB.1.8.1. Varian ini dikabarkan menyebar dengan cepat dan menimbulkan gejala khas yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Menurut laporan dari Forbes dan sejumlah lembaga kesehatan dunia, termasuk WHO, varian NB.1.8.1 telah menjadi sorotan utama karena sifat penyebarannya yang masif, terutama di beberapa negara Asia seperti China, Singapura, dan Hong Kong. Tak hanya di Asia, Amerika Serikat juga melaporkan lonjakan kasus yang signifikan akibat varian ini. Data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mencatat bahwa pada minggu yang berakhir 7 Juni, varian Nimbus ditemukan pada sekitar 37% dari seluruh sampel yang diuji — hanya sedikit di bawah varian dominan lainnya, LP.8.1.

Gejala yang Mencolok: Nyeri Tenggorokan Seperti Ditusuk Kaca

Yang membuat varian ini berbeda dari sebelumnya adalah gejala khasnya. Dokter menyebutkan bahwa pasien yang terinfeksi varian Nimbus sering mengalami sakit tenggorokan yang luar biasa parah, digambarkan seperti tertusuk pecahan kaca. Rasa sakit ini terasa tajam dan sangat menyiksa, terutama saat menelan. Lokasi nyeri pun cenderung berada di bagian belakang tenggorokan, yang membuat penderita merasa sangat tidak nyaman saat makan atau berbicara.

Gejala lainnya masih mirip dengan infeksi Covid-19 varian sebelumnya, namun nyeri tenggorokan ekstrem ini menjadi ciri khas yang membedakannya. Meski begitu, perlu diingat bahwa sakit tenggorokan tidak selalu berarti Anda terinfeksi varian NB.1.8.1.

WHO Turut Menyoroti Varian NB.1.8.1

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Mei lalu menyatakan bahwa varian ini masuk ke dalam daftar variant under monitoring atau varian yang sedang dipantau. Penetapan ini berdasarkan pada mutasi yang terjadi pada protein lonjakan (spike protein) virus serta penyebarannya yang cepat di berbagai wilayah dunia.

Namun, WHO juga menegaskan bahwa penilaian terhadap varian ini masih dalam proses. Belum ada data yang cukup untuk menyimpulkan apakah varian ini lebih mematikan atau lebih menular dibanding varian sebelumnya. Yang jelas, lonjakan kasus di beberapa negara menandakan bahwa virus corona terus bermutasi dan masih menjadi ancaman kesehatan global.

Tidak Semua Sakit Tenggorokan Berarti Covid-19

Di sisi lain, sakit tenggorokan parah bukan hanya disebabkan oleh Covid-19, melainkan juga bisa dipicu oleh banyak faktor lain. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah faringitis, yakni peradangan pada faring — saluran yang menghubungkan rongga hidung, mulut, dan kerongkongan.

Faringitis bisa disebabkan oleh:



Infeksi virus dan bakteri umum


Alergi


Refluks asam lambung


Makanan pedas atau terlalu panas


Tidur dengan mulut terbuka


Bahkan pertumbuhan tumor



Jadi, jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang luar biasa selama lebih dari satu minggu, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan profesional. Pemeriksaan akan mencakup pengecekan area tenggorokan, telinga, hingga kemungkinan infeksi seperti radang atau bahkan infeksi SARS-CoV-2.

Langkah Penanganan: Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada

Langkah pertama ketika mengalami nyeri tenggorokan hebat adalah tidak panik. Cobalah untuk mengenali gejala tambahan seperti demam, batuk, kehilangan penciuman, atau kelelahan yang tidak biasa. Gejala-gejala tersebut bisa menjadi petunjuk apakah sakit tenggorokan tersebut berkaitan dengan infeksi virus tertentu, termasuk Covid-19 Nimbus.

Selanjutnya, konsultasikan kondisi Anda dengan dokter atau fasilitas layanan kesehatan. Tenaga medis dapat melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan mungkin akan mengambil sampel dari bagian belakang tenggorokan untuk diuji. Dari sini, bisa diketahui apakah ada infeksi virus atau bakteri tertentu, atau bahkan kemungkinan terinfeksi varian NB.1.8.1.

Jika memang terbukti terinfeksi, protokol isolasi dan pengobatan akan dilakukan sesuai anjuran medis. Namun, jika bukan Covid-19, Anda tetap akan mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai penyebabnya.

Kesimpulan: Waspada Bukan Berarti Panik

Hadirnya varian baru Covid-19 Nimbus NB.1.8.1 menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pandemi belum benar-benar berakhir. Virus corona terus berkembang dan beradaptasi, memunculkan varian-varian baru dengan karakteristik yang berbeda.

Namun, kewaspadaan tetap lebih baik daripada ketakutan berlebihan. Menjaga daya tahan tubuh, menghindari kontak dengan orang sakit, dan tetap menjaga kebersihan tangan dan lingkungan adalah langkah dasar yang tetap relevan dilakukan hingga kini.

Dan yang terpenting, jika Anda mengalami gejala tidak biasa seperti sakit tenggorokan yang ekstrem, jangan anggap sepele dan segera cari bantuan medis. Deteksi dini adalah kunci dalam menghadapi varian virus baru ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved