Tempe: "Superfood" Lokal untuk Cegah Hipertensi
Tanggal: 29 Mei 2025 00:19 wib.
Tampang.com | Tanggal 17 Mei, dunia memperingati Hari Hipertensi Sedunia sebagai bentuk kampanye global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengendalian hipertensi. Tahun ini, World Hypertension League (WHL) mengangkat tema "Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer!". Kampanye ini mengingatkan kita pentingnya pengukuran tekanan darah yang tepat sebagai langkah awal mengendalikan hipertensi dan menjaga kualitas hidup jangka panjang. Selain pengukuran rutin, aspek penting lainnya dalam pencegahan penyakit ini adalah perubahan gaya hidup, terutama dalam hal pola makan. Oleh karena itu, Hari Hipertensi Sedunia bertujuan mendorong kesadaran global mengenai pentingnya pengendalian hipertensi demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
Hipertensi dikenal sebagai penyakit yang diam-diam mengancam jutaan orang setiap tahunnya tanpa menimbulkan gejala. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi hipertensi pada penduduk usia di atas 18 tahun mencapai 30,8 persen. Meskipun mengalami penurunan dibandingkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang mencapai 34,1 persen, persentase ini masih tergolong tinggi.
Hipertensi juga dapat berdampak pada kejadian disabilitas. Data SKI menunjukkan bahwa 22,2 persen penyebab disabilitas (meliputi gangguan melihat, mendengar, berjalan) pada penduduk berusia 15 tahun ke atas disebabkan hipertensi. Tingginya angka ini dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya gaya hidup tidak sehat dan pola konsumsi makanan yang kurang seimbang. Konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, serta makanan ultra-proses menjadi salah satu kontributor dalam tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia. Meski menggugah selera dan praktis, konsumsi berlebih terhadap jenis makanan ini berdampak buruk dalam jangka panjang. Kesadaran akan pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan beragam perlu terus ditingkatkan guna menurunkan risiko hipertensi.
Tempe: Superfood Lokal
Kita sering lupa bahwa solusi kesehatan dapat berasal dari dapur kita sendiri. Berbagai makanan tradisional Indonesia memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Salah satunya adalah tempe—makanan fermentasi berbahan dasar kedelai—yang bukan hanya sekadar lauk murah meriah, tetapi juga menyimpan potensi besar sebagai pangan fungsional yang dapat membantu menurunkan risiko hipertensi.
Melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme, tempe menghasilkan senyawa bioaktif yang tidak ditemukan pada kedelai mentah. Salah satunya adalah peptida hasil pemecahan protein kedelai, yang berdasarkan penelitian, memiliki kemampuan menghambat enzim penyebab penyempitan pembuluh darah (angiotensin-converting enzyme atau ACE). Selain itu, selama fermentasi juga terbentuk senyawa asam gamma-aminobutirat (GABA) yang berfungsi sebagai neurotransmiter dan berperan dalam pengaturan tekanan darah. Tempe juga kaya akan protein, serat, isoflavon, vitamin B12, dan zat besi, menjadikannya makanan padat gizi yang terjangkau dan mudah diakses. Tak heran jika tempe dijuluki sebagai superfood lokal.
Sayangnya, meskipun tempe telah dikenal luas sebagai makanan sehari-hari, apresiasi terhadap potensinya sebagai pangan fungsional masih terbatas. Tempe tidak hanya sekadar lauk pelengkap nasi, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi berbagai produk inovatif seperti sari tempe, kukis tempe, mi tempe, hingga minuman fermentasi tempe yang ramah bagi penderita hipertensi. Penelitian dan inovasi terhadap tempe perlu terus dilakukan untuk mendorong pemanfaatan optimal tempe sebagai makanan pencegah hipertensi yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Peringatan Hari Hipertensi Sedunia ini bisa menjadi momentum untuk merefleksikan pola makan kita dan kembali pada pangan lokal yang terbukti menyehatkan. Dengan harga yang terjangkau, ketersediaan yang luas, dan nilai gizi yang tinggi, tempe adalah pilihan cerdas dalam membangun gaya hidup sehat masyarakat Indonesia. Tempe bukan hanya warisan budaya—ia adalah superfood lokal yang siap menjawab tantangan kesehatan masa kini.