Sumber foto: Google

Telemedicine di Daerah Terpencil, Harapan Baru untuk Akses Kesehatan yang Lebih Baik!

Tanggal: 8 Mei 2025 12:11 wib.
Tampang.com | Teknologi kesehatan, terutama telemedicine, menjadi sorotan besar di masa pandemi COVID-19. Kini, dengan banyaknya aplikasi dan platform telemedicine yang berkembang, layanan kesehatan jarak jauh mulai menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi agar teknologi ini dapat memberikan dampak maksimal.

Telemedicine Menjadi Solusi di Daerah Terpencil
Di daerah-daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan, telemedicine menawarkan solusi bagi masyarakat untuk tetap mendapatkan layanan medis dari dokter ahli tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Berdasarkan laporan Kemenkes, platform telemedicine telah digunakan lebih dari 1 juta pasien di 2024, sebagian besar berasal dari daerah yang sulit dijangkau.

"Di beberapa daerah di Papua dan Kalimantan, telemedicine sangat membantu, karena pasien tidak perlu ke rumah sakit untuk konsultasi. Cukup lewat ponsel, mereka bisa mendapatkan diagnosis awal," ujar dr. Riza, pengelola layanan telemedicine.

Tantangan Infrastruktur dan Koneksi Internet
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah terbatasnya akses internet di daerah terpencil. Sebagian besar wilayah Indonesia di luar kota besar masih belum terjangkau jaringan 4G atau bahkan 3G yang stabil, membuat komunikasi medis menjadi terhambat.

"Meski ada platform telemedicine yang bagus, tanpa jaringan internet yang stabil, layanan kesehatan jarak jauh tidak dapat optimal," jelas dr. Riza.

Kendala Kultural dan Sosial Masyarakat
Selain infrastruktur, ada juga kendala budaya dan sosial. Di beberapa daerah, masyarakat belum terbiasa dengan teknologi dan cenderung lebih percaya pada cara-cara pengobatan tradisional. Hal ini menyebabkan rendahnya pemanfaatan telemedicine di beberapa wilayah.

"Di desa saya, sebagian besar orang lebih percaya pada pengobatan herbal dan dukun, daripada berkonsultasi dengan dokter lewat telemedicine," kata Budi, warga di Sumatra.

Peran Pemerintah dan Kebijakan Pendukung
Pemerintah Indonesia, melalui Kemenkes, telah mencanangkan beberapa kebijakan untuk mendukung penggunaan telemedicine, termasuk regulasi yang mengatur praktik telemedicine dan perlindungan data pasien. Namun, implementasinya masih membutuhkan waktu.

“Regulasi memang sudah ada, tapi perlu lebih banyak pelatihan untuk tenaga medis agar bisa maksimal menggunakan platform ini. Selain itu, pemerintah harus mendukung penguatan jaringan internet di daerah-daerah remote,” ujar dr. Riza.

Refleksi: Telemedicine adalah Masa Depan Kesehatan Indonesia
Telemedicine memberikan harapan baru bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses kesehatan terbatas. Meskipun tantangan tetap ada, terutama dalam hal infrastruktur dan sosialisasi, teknologi ini memiliki potensi besar untuk meratakan layanan kesehatan di Indonesia, terutama di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved