Teknik Pernapasan yang Tepat Saat Olah Raga Banyak Berlari
Tanggal: 5 Jul 2018 21:56 wib.
Saat melakukan olah raga, rata-rata volume udara yang dipompa paru-paru bisa mencapai 16 kali lebih banyak dari pada saat beristirahat. Konsumsi oksigen juga meningkat dari 250 ml/menit menjadi 500 ml/menit. Begitu juga frekuensi bernapas, meningkat dari 12-16 tarikan jadi 40-50 tarikan napas per menit.
Tak mengherankan, banyak kajian mempelajari teknik pernapasan yang tepat saat berolahraga demi meningkatkan performa juga mengurangi risiko terjadi cedera.
Ada cukup banyak teknik pernapasan, tetapi ketika menyangkut olah raga yang melibatkan banyak berlari, maka teknik pernapasan bagaimana yang tepat dilakukan? Menurut Profesor Alison McConnell pakar fisiologi pernapasan di Brunel University, Inggris, proses penggantian udara sangat penting.
"Yang terpenting saat latihan atau berolahraga adalah mengganti sebanyak mungkin udara, oksigen dan karbon dioksida," ungkapnya.
Itu artinya bernapas lewat mulut lebih direkomendasikan saat olah raga, terutama yang melibatkan banyak berlari. Bernapas lewat mulut memberi jalur udara lebih sedikit hambatan ketimbang bernapas lewat hidung. Untuk lebih maksimal, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan ialah ritme bernapas dan juga cara memaksimalkan udara keluar-masuk paru-paru.
Untuk yang terakhir ini, pernafasan perut disarankan ketimbang pernafasan dada. Saat Anda bernafas di kala olahraga, perut juga harus mengembang dan berkontraksi. Dengan begitu diafragma, yakni lembaran otot intern yang meluas di bagian bawah tulang rusuk akan mendorong udara masuk dan keluar paru-paru.