Tanda-Tanda Awal Demensia Terlihat dari Dompet? Fakta Mengejutkan Ini Wajib Diketahui Sebelum Terlambat!
Tanggal: 8 Jun 2025 15:04 wib.
Demensia, yang lebih dikenal dengan istilah pikun, adalah kondisi medis serius yang memengaruhi fungsi dasar otak seperti berpikir, berbicara, mengingat, dan membuat keputusan. Meskipun umum terjadi pada lansia, penting untuk dipahami bahwa demensia bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Ada banyak mitos yang menyelimuti penyakit ini, termasuk anggapan bahwa lupa adalah hal biasa di usia tua. Padahal, dalam banyak kasus, penurunan kognitif yang konsisten dan progresif bisa menjadi pertanda awal demensia yang tidak boleh diabaikan.
Salah satu sinyal yang jarang disadari adalah adanya perubahan pada cara seseorang mengelola keuangannya. Dalam banyak kasus, tanda awal dari penyakit demensia bisa terlihat melalui kesulitan dalam mengambil keputusan keuangan, terlambat membayar tagihan, atau pengelolaan uang yang tidak biasa. Hal ini bahkan dapat terjadi jauh sebelum diagnosis resmi ditegakkan oleh tenaga medis.
Studi Menunjukkan Hubungan Antara Demensia dan Penurunan Skor Kredit
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Federal Reserve New York dan didukung oleh data dari John Hopkins Bloomberg School of Public Health mengungkapkan fakta mengejutkan. Analisis mereka terhadap data Medicare dan pelaporan kredit di Amerika Serikat menemukan bahwa rata-rata skor kredit seseorang bisa mulai menurun dalam kurun waktu lima tahun sebelum diagnosis demensia diberikan.
Penurunan ini juga disertai dengan meningkatnya tunggakan pembayaran dan aktivitas keuangan yang tidak seperti biasanya. Temuan ini menjadi bukti bahwa dampak demensia tidak hanya terbatas pada ingatan dan kemampuan berpikir, tapi juga sangat memengaruhi stabilitas finansial pribadi.
Para peneliti menegaskan bahwa dampak keuangan akibat gangguan kognitif yang tidak terdiagnosis dapat memperparah tekanan ekonomi dalam rumah tangga. Bahkan sebelum seorang pasien resmi didiagnosis menderita demensia, keluarga mereka mungkin sudah mulai merasakan dampak buruknya melalui ketidakstabilan keuangan yang makin lama makin sulit dikendalikan.
Kisah Nyata: Perubahan Tak Terlihat dalam Dokumen Keuangan
Marcey Tidwell, warga Bloomington, Indiana, membagikan kisah nyata tentang ibunya yang didiagnosis demensia pada tahun 2020. Menurut Tidwell, ibunya adalah sosok yang sangat teliti dalam urusan pembayaran tagihan dan pencatatan keuangan keluarga. Namun, setelah melakukan peninjauan ulang terhadap dokumen-dokumen milik ibunya, ia mulai menyadari adanya perubahan yang tidak biasa sejak tahun 2015.
Dokumen keuangan yang biasanya rapi dan sistematis mulai dipenuhi coretan, koreksi, dan catatan yang berulang-ulang. Bahkan, ibunya diketahui mengambil sejumlah uang dari tabungannya dalam jumlah yang tidak wajar untuk keperluan belanja, padahal sebelumnya tidak pernah melakukan hal tersebut.
Perubahan-perubahan ini menjadi bukti nyata bahwa penurunan fungsi kognitif dapat memengaruhi perilaku keuangan seseorang bahkan sebelum ada gejala klinis lain yang jelas terlihat.
Pentingnya Perencanaan Keuangan Sejak Dini
Dalam menghadapi risiko demensia, perencanaan keuangan sejak dini menjadi langkah krusial. Penderita demensia dapat menerima bantuan dari keluarga, teman dekat, atau penasihat keuangan profesional untuk menjaga kestabilan keuangan mereka. Mengingat bahwa kondisi ini akan memburuk seiring waktu, mengambil tindakan proaktif adalah pilihan terbaik.
Salah satu langkah yang disarankan adalah berkonsultasi dengan pengacara yang memiliki pengalaman dalam hukum yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental. Pengacara tersebut dapat membantu menyusun dokumen-dokumen hukum seperti surat kuasa, perwalian keuangan, atau perjanjian lain yang memastikan aset tetap terlindungi dan dikelola dengan baik.
Tidwell menekankan pentingnya persiapan ini dengan mengatakan bahwa kunjungan mereka ke pengacara pada tahun 2008 merupakan keputusan terbaik untuk menjaga masa depan finansial ibunya. Meski telah melakukan persiapan sedini mungkin, ia mengakui bahwa tetap saja banyak tantangan yang harus dihadapi saat kondisi ibunya memburuk.
Langkah Praktis untuk Mengurangi Beban
Lembaga seperti National Institute on Aging di Amerika Serikat turut menyarankan keluarga penderita demensia untuk mengambil langkah-langkah praktis, seperti mengatur pembayaran tagihan secara otomatis, berdiskusi dengan pihak bank mengenai pembatasan akses akun, hingga mengelola utang dan pengeluaran bulanan. Hal ini dapat membantu mencegah kerugian finansial yang tidak disengaja akibat ketidakmampuan pasien dalam mengelola uang.
Selain itu, komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga sangat diperlukan. Keluarga perlu bekerja sama untuk memahami kebutuhan penderita dan memberikan dukungan emosional serta finansial. Ketika seseorang mengalami demensia, bukan hanya tubuh dan pikirannya yang terdampak, namun juga sistem sosial dan ekonomi yang menopang kehidupannya sehari-hari.
Deteksi Dini Tak Sekadar Kesehatan, Tapi Juga Finansial
Demensia adalah penyakit progresif yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang lebih luas dari sekadar lupa nama atau tanggal. Perubahan dalam perilaku keuangan, penurunan skor kredit, serta pengambilan keputusan yang tidak rasional bisa menjadi gejala awal yang penting untuk diwaspadai. Dengan menyadari tanda-tanda ini lebih cepat, keluarga dan orang terdekat dapat mengambil langkah preventif untuk melindungi keuangan dan kesejahteraan pasien.
Penting bagi setiap keluarga untuk tidak menyepelekan tanda-tanda kecil, dan segera berkonsultasi dengan ahli medis maupun hukum saat merasa ada yang tidak beres. Mengambil langkah sekarang berarti melindungi masa depan orang-orang tercinta, bukan hanya dari sisi kesehatan, tapi juga dari sisi finansial