Tak Hanya Perokok! Inilah Penyebab Kanker Paru-Paru yang Jarang Diketahui
Tanggal: 12 Feb 2025 06:47 wib.
Kanker paru-paru adalah kondisi serius yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan abnormal di paru-paru, sehingga mengganggu fungsinya. Penyakit ini menjadi salah satu jenis kanker paling umum di Indonesia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2020, kanker paru-paru menempati posisi ketiga dalam jumlah kasus baru setelah kanker payudara.
Penyebab Kanker Paru-Paru Tidak Hanya Rokok
Selama ini, merokok sering dianggap sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Namun, menurut Prof. Dato' Dr. Basheer Ahamed Bin Abdul Kareem, seorang dokter spesialis bedah torak, jantung, dan kardiovaskular dari Northern Heart Hospital Penang, banyak pasien kanker paru-paru justru bukan perokok.
Beliau menjelaskan bahwa meskipun kebiasaan merokok memang menjadi faktor risiko utama, ada banyak kasus kanker paru-paru yang tidak terkait dengan rokok. Bahkan, 85-90% kanker paru-paru yang bukan disebabkan oleh rokok memiliki pertumbuhan yang lebih agresif, ukuran tumor yang lebih besar, serta lebih sulit diobati.
Faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru antara lain:
Paparan polusi udara – Udara yang terkontaminasi zat beracun dapat merusak paru-paru dalam jangka panjang.
Riwayat keluarga – Genetika juga berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru-paru.
Lingkungan kerja atau tempat tinggal yang terpapar zat berbahaya – Beberapa zat karsinogen yang berbahaya antara lain asbes, eter, hidrokarbon polisiklik aromatik, dan arsen anorganik.
Gejala Kanker Paru-Paru yang Sering Diabaikan
Salah satu tantangan dalam menangani kanker paru-paru adalah gejalanya yang sering tidak terdeteksi pada tahap awal. Banyak penderita baru menyadari penyakitnya setelah memasuki stadium lanjut.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai, antara lain:
Batuk berkepanjangan – Batuk yang tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda awal kanker paru-paru.
Batuk berdarah – Meskipun tidak selalu terjadi, batuk berdarah perlu segera diperiksakan ke dokter.
Nyeri dada – Sering kali diabaikan sebagai masalah kesehatan biasa, padahal bisa menjadi sinyal bahaya.
Tubuh mudah lemas dan berat badan turun drastis – Kehilangan energi tanpa alasan jelas bisa menjadi tanda kanker paru-paru.
Infeksi paru-paru yang sering kambuh – Jika sering mengalami pneumonia atau infeksi paru lainnya, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pentingnya Deteksi Dini
Karena gejalanya sering tidak disadari, skrining kanker paru-paru sangat disarankan bagi mereka yang berisiko tinggi. Dengan deteksi lebih awal, peluang pengobatan yang lebih efektif akan semakin besar, serta meningkatkan kemungkinan sembuh.
Jadi, jangan anggap enteng gejala yang muncul! Jika Anda atau orang di sekitar mengalami tanda-tanda yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter.