Sulit Untuk Berhenti Merokok? Coba Trik Ini

Tanggal: 4 Sep 2017 22:14 wib.
Tampang.com - Berhenti untuk merokok sepertinya menjadi suatu hal yang sangat sulit untuk para perokok. Jika kamu memang berniat untuk berhenti dan tak selalu membuahkan hasil, coba lakukan operasi plastik.

Hal yang menjadi inti dari hal ini adalah prosedur sebelum dilakukan operasi, bukan tindakan operasi plastiknya.

Untuk menjalani operasi plastik, si pasien ternyata harus berhenti merokok selama 2 minggu sebagai persiapannya. Hal ini karena merokok bisa menyebabkan komplikasi berbahaya saat operasi. Bahkan, banyak dokter bedah yang menolak mengoperasi pasien perokok.

Dalam penelitian terbaru terungkap, orang-orang yang diminta berhenti merokok 2 minggu sebelum operasi cenderung berhasil menjauhi rokok bahkan sampai selamanya.

Memang terasa terlalu memaksakan jika hanya karena ingin berhenti merokok, harus melakukan operasi plastik dahulu. Namun, hal yang terpenting dari ini bukanlah masalah operasinya, tapi proses berhenti merokok dapat terjadi apabila mereka memahami resiko kesehatannya.

Sebanyak 70 persen responden dalam penelitian ini setuju bahwa berdiskusi dengan dokter dan diberi tahu bahaya menghisap rokok bagi hasil operasi membuat mereka sadar untuk berhenti. Sebanyak 40 persen juga mengaku tidak merokok lagi sampai 5 tahun pascaoperasi dan 25 persen sama sekali tak merokok lagi.

"Mendiskusikan secara spesifik bahwa rokok pada pasien terhadap hasil operasi ternyata sangat memengaruhi mereka untuk berhenti," kata Aaron C.Van Slyke seperti dikutip dari Yahoo Beauty.

Secara umum, merokok akan membuat pembuluh darah mengerut sehingga oksigen tidak bisa berikatan dengan sel darah. Hal ini membuat jumlah oksigen dalam sirkulasi darah berkurang dan luka operasi lebih lama sembuh.

Kondisi tersebut bukan hanya membuat hasil operasi plastik tidak sesuai harapan, tapi juga menyebabkan efek samping berbahaya seperti nekrosis atau kematian sel dan jaringan.

Perokok juga cenderung akan mengalami reaksi negatif saat dianestesi dan ada kemungkinan infeksi. Bahaya rokok itu belum termasuk risikonya terhadap organ-organ tubuh dan jantung.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved