Stunting Masih Mengintai, Perlu Aksi Nyata untuk Generasi Masa Depan!
Tanggal: 16 Mei 2025 19:59 wib.
Tampang.com | Meski sudah ada berbagai program penanggulangan, kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Stunting, gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi kronis, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak.
Penyebab Utama Stunting
Kurangnya asupan gizi seimbang selama seribu hari pertama kehidupan menjadi faktor utama stunting di Indonesia.
“Kualitas dan kuantitas gizi ibu hamil dan bayi sangat menentukan risiko stunting,” kata dr. Wulan Pratiwi, ahli gizi.
Dampak Jangka Panjang Stunting
Anak dengan stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, rendahnya produktivitas, hingga penyakit kronis di masa dewasa.
“Ini bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga persoalan pembangunan manusia,” jelas dr. Wulan.
Hambatan dalam Penanggulangan
Minimnya edukasi dan akses ke makanan bergizi di daerah terpencil masih jadi tantangan besar.
“Perlu sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk memperbaiki kondisi ini,” tambah dr. Wulan.
Solusi: Edukasi, Peningkatan Akses Gizi, dan Pemantauan
Program pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi harus diperkuat, terutama di daerah rawan stunting.
“Pemantauan rutin dan intervensi dini sangat penting untuk mengurangi angka stunting,” tegas dr. Wulan.
Stunting, Tantangan Besar untuk Masa Depan Bangsa
Jika tidak ditangani serius, stunting akan menghambat kualitas sumber daya manusia Indonesia ke depan.