Stunting di Indonesia Tak Kunjung Turun, Krisis Gizi Mengancam Generasi Muda!
Tanggal: 16 Mei 2025 20:01 wib.
Tampang.com | Meskipun pemerintah sudah mencanangkan program penanganan stunting sejak bertahun-tahun lalu, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi, terutama di daerah-daerah miskin dan terpencil. Kondisi ini bukan hanya soal kurang gizi, tapi juga cerminan dari masalah luas seperti kemiskinan, akses pendidikan, dan pola hidup masyarakat.
Stunting Bukan Sekadar Kurang Gizi
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dampaknya tidak hanya fisik, tapi juga kognitif, yang bisa menghambat perkembangan kemampuan belajar anak.
“Anak stunting cenderung mengalami kesulitan belajar dan rentan terhadap penyakit,” jelas dr. Maya Putri, ahli gizi dari Universitas Indonesia.
Faktor Penyebab Masih Kompleks
Selain kekurangan asupan nutrisi, faktor sanitasi buruk, kurangnya akses air bersih, dan minimnya edukasi kesehatan juga berkontribusi pada tingginya angka stunting.
“Intervensi gizi harus disertai perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan kesadaran orang tua,” tambah dr. Maya.
Program Pemerintah Dinilai Kurang Efektif
Meski program suplementasi gizi dan edukasi sudah berjalan, implementasi di lapangan masih banyak kendala seperti distribusi yang tidak merata dan kurangnya monitoring.
“Bantuan sering terlambat sampai ke sasaran, atau tidak sesuai kebutuhan lokal,” kritik Nur Hasanah, aktivis kesehatan masyarakat.
Solusi: Kolaborasi Multi Sektor dan Pendekatan Komunitas
Para ahli menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi stunting secara holistik. Edukasi gizi berbasis komunitas dan pengawasan ketat distribusi bantuan menjadi kunci sukses.
“Penanganan stunting harus menyentuh akar masalah, bukan hanya sekadar pemberian suplemen,” tegas dr. Maya.
Generasi Sehat, Masa Depan Indonesia
Investasi pada penurunan stunting adalah investasi masa depan bangsa. Anak-anak yang sehat dan cerdas adalah modal utama untuk kemajuan Indonesia.