Sumber foto: iStock

Studi Terbaru Ungkap Faktor Penyebab Autisme Saat Kehamilan

Tanggal: 8 Des 2024 18:36 wib.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa infeksi flu saat kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan autisme. Autisme merupakan kondisi yang terkait dengan perkembangan otak anak, yang dapat mengganggu cara anak berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan orang lain.

Studi yang dilaporkan oleh Euro News menemukan bahwa salah satu faktor penyebab anak yang lahir mengalami autisme adalah karena infeksi selama kehamilan, seperti influenza. Temuan ini telah menjadi fokus penelitian ekstensif baik pada model hewan maupun manusia.

Penelitian ini menyatakan bahwa wanita yang mengalami sakit demam, titer antibodi tinggi yang meningkat hingga herpes simpleks tipe 2, dan influenza memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki anak dengan diagnosis ASD. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Ian Lipkin, direktur Pusat Infeksi dan Imunitas Universitas Columbia, yang merupakan penulis senior dari penelitian tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa influenza yang menyebabkan gejala parah yang dilaporkan sendiri oleh ibu hamil dapat memicu peningkatan risiko autisme pada anak-anak.

Lipkin menjelaskan bahwa peningkatan risiko autisme akibat infeksi flu saat kehamilan tidak berarti bahwa autisme dipicu oleh virus itu sendiri, melainkan oleh respons sistem kekebalan ibu hamil dan peradangan yang dipicunya. Beliau menjelaskan bahwa infeksi berkontribusi pada peningkatan risiko autisme dan menyatakan bahwa faktor lingkungan lain selain infeksi flu juga dapat berperan dalam menghambat perkembangan janin secara normal.

Untuk lebih memahami dampak infeksi virus selama kehamilan terhadap risiko autisme pada anak-anak, peneliti telah mempelajari model hewan. Dr. Irene Sanchez Martin, seorang peneliti pascadoktoral di Laboratorium Cold Spring Harbor AS, menyajikan temuan dari penelitiannya yang dilakukan pada model hewan, khususnya tikus. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa aktivasi kekebalan ibu selama kehamilan dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf pada janin yang dapat diartikan sebagai autisme pada manusia. Meski hasil ini belum sepenuhnya berlaku pada manusia karena menggunakan model tikus, namun penelitian ini memberikan pemahaman bahwa peradangan adalah faktor yang terkait dengan masalah ini.

Dr. Lipkin menambahkan bahwa peningkatan kadar sitokin yang terkait dengan peradangan umum terjadi pada wanita yang memiliki anak yang kemudian didiagnosis dengan autisme. Hal ini menunjukkan bahwa peradangan selama kehamilan dapat memicu risiko autisme pada anak-anak.

Dengan demikian, hasil studi terbaru ini menyoroti pentingnya memahami dampak infeksi selama kehamilan dalam meningkatkan risiko autisme pada anak-anak. Perlu adanya perhatian ekstra terhadap kesehatan ibu hamil, termasuk dalam mencegah infeksi infuenza, untuk mengurangi risiko perkembangan autisme pada anak-anak.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved