Studi: Mengonsumsi Makanan Ultra-Olahan Membuat Tubuh Lebih Tua Dari Usia Sebenarnya
Tanggal: 17 Nov 2024 18:34 wib.
Sebuah riset terbaru menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan ultra-olahan (UPF) dalam jumlah besar mengalami perubahan yang membuat tubuh mereka secara biologis lebih tua dari usia sebenarnya.
Makanan ultra-olahan ini telah melalui proses pengolahan yang rumit, seperti sosis, keripik kentang, nugget, sereal, dan mie instan. Menurut Euronews, orang yang mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah besar cenderung lebih tua secara biologis, terlepas dari kualitas gizi makanan mereka, menurut studi tersebut.
Penuaan biologis terjadi pada tingkat seluler, yang dapat membuat orang rentan terhadap peningkatan risiko berbagai penyakit seperti penyakit paru-paru, kanker, diabetes, demensia, dan penyakit Alzheimer.
Para peneliti dari Italia menganalisis data lebih dari 22.000 peserta dalam Studi Moli-sani untuk mempelajari faktor risiko penyakit kronis, untuk menentukan dampak makanan olahan pada usia biologis tubuh manusia.
Simona Esposito, penulis pertama studi dan peneliti di Institute for Research, Hospitalisation and Health Care (IRCCS) Neuromed, menyatakan bahwa data ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra-olahan yang tinggi tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan secara umum, tetapi juga dapat mempercepat penuaan itu sendiri.
Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang lebih dari sekadar buruknya kualitas gizi makanan tersebut.
Makanan olahan adalah produk yang dibuat dengan bahan-bahan yang jarang digunakan dalam masakan rumahan dan sering kali mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, penambah rasa, dan pemanis.
Menurut British Heart Foundation, konsumsi makanan ini dalam jumlah besar dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, serangan jantung, stroke, dan bahkan kematian dini.
Dengan mengetahui hubungan antara konsumsi makanan ultra-olahan dan penuaan biologis, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan pola makan mereka. Lebih banyak mengonsumsi makanan alami dan segar yang minim proses pengolahan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan memperlambat proses penuaan biologis.
Konsumsi makanan yang alami dan minim pengolahan telah terbukti membawa manfaat kesehatan yang signifikan. Makanan seperti sayuran, buah-buahan segar, biji-bijian utuh, dan makanan laut adalah sumber nutrisi yang kaya dan dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat.
Dengan menjaga pola makan seimbang dan mencari alternatif makanan yang sehat, kita dapat membantu mengurangi risiko penuaan biologis dan penyakit kronis yang terkait dengan pola makan tidak sehat.
Masyarakat, khususnya para orang tua, juga perlu memberikan edukasi tentang pentingnya pemilihan makanan sehat kepada anak-anak. Dengan mengenalkan makanan sehat sejak dini, kita dapat membantu mencegah kebiasaan mengonsumsi makanan ultra-olahan secara berlebihan di masa mendatang.
Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait juga dapat memainkan peran dengan memberikan regulasi yang ketat terkait iklan dan penjualan makanan olahan, terutama ke pada anak-anak dan remaja.