Studi, Kafein Bisa Bantu Turunkan Lemak Tubuh dan Risiko Diabetes
Tanggal: 27 Okt 2024 15:14 wib.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Karolinska Institute di Swedia menemukan kemungkinan hubungan antara jumlah kafein dalam darah dan kadar lemak tubuh. Hubungan ini selanjutnya dapat mempengaruhi risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Kafein, zat yang lazim ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman berenergi, telah lama dikenal karena efek pengaruhnya pada sistem saraf pusat. Namun, penelitian terbaru ini mengungkap potensi manfaat kesehatan yang lebih luas dari konsumsi kafein.
Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 20.000 peserta di Swedia. Mereka menilai konsentrasi kafein dalam darah peserta dan mengukur lemak tubuh serta faktor risiko penyakit jantung dan diabetes. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta dengan kadar kafein darah yang lebih tinggi cenderung memiliki kadar lemak tubuh yang lebih rendah.
Studi ini memberikan gambaran yang menarik tentang kemungkinan peran kafein dalam menekan lemak tubuh. Lemak tubuh yang berlebih telah terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Karena itu, mengetahui bahwa kafein dapat mempengaruhi kadar lemak tubuh membuka potensi untuk pengembangan strategi preventif yang berfokus pada konsumsi kafein.
Namun, meskipun hasil penelitian ini menarik, perlu diingat bahwa korelasi antara kafein dan lemak tubuh masih perlu dikonfirmasi melalui penelitian lebih lanjut. Selain itu, efek kafein pada kesehatan dapat bervariasi tergantung pada individu dan pola konsumsi. Oleh karena itu, adalah penting untuk tidak secara langsung menyimpulkan bahwa konsumsi kafein akan secara otomatis mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Diterbitkan dalam jurnal BMJ Medicine pada Maret 2023, penelitian ini menggunakan penanda genetik untuk menetapkan hubungan yang lebih pasti antara kadar kafein, indeks massa tubuh (IMT), dan risiko diabetes tipe 2. Para peneliti menemukan bahwa "konsentrasi kafein plasma yang lebih tinggi yang diprediksi secara genetik dikaitkan dengan IMT yang lebih rendah dan massa lemak seluruh tubuh."
Konsentrasi kafein plasma yang lebih tinggi ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Penelitian ini menganalisis data dari hampir 10.000 orang, yang dikumpulkan dari basis data genetik yang ada. Penelitian ini mengamati variasi pada atau di dekat gen tertentu yang diketahui terkait dengan kecepatan penguraian kafein, yaitu CYP1A2 dan gen yang mengaturnya, disebut AHR.
Sebagai tambahan, penting untuk mempertimbangkan sumber-sumber kafein yang dikonsumsi. Misalnya, kandungan gula dan lemak dalam minuman kafein yang manis dapat mengimbangi manfaatnya terhadap lemak tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memilih sumber kafein yang sehat, seperti kopi tanpa gula tambahan atau teh hijau, untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Meskipun demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang hubungan antara kafein, lemak tubuh, dan risiko penyakit kronis. Dengan informasi ini, individu dapat lebih memahami peran kafein dalam kesehatan mereka dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih konsumsi kafein.
Seiring penelitian ini terus dikembangkan, harapannya adalah perkembangan lebih lanjut dalam pemahaman dan pemanfaatan kafein untuk kesehatan manusia. Kemungkinan adanya strategi intervensi berbasis kafein untuk menurunkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular memberikan harapan baru dalam upaya pencegahan penyakit kronis.
Dengan demikian, penting untuk terus memperhatikan perkembangan penelitian dalam hal ini. Konsumen dan praktisi kesehatan diharapkan dapat menggunakan temuan ini sebagai pijakan untuk mengembangkan strategi kesehatan yang lebih holistik dan terarah.
Pemahaman akan hubungan antara kafein, lemak tubuh, dan risiko diabetes serta penyakit kardiovaskular menjadi semakin relevan dalam upaya pencegahan penyakit kronis. Penelitian yang terus berkembang diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana kafein dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kesehatan manusia.