Stres Digital Meningkat, Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental di Dunia yang Terhubung?
Tanggal: 13 Mei 2025 19:22 wib.
Tampang.com | Di era digital yang serba terhubung, stres menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang semakin meningkat. Penggunaan media sosial yang berlebihan, notifikasi yang terus-menerus, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna telah memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental banyak orang, terutama generasi muda.
Tekanan Media Sosial: Pengaruh Negatif terhadap Kesehatan Mental
Salah satu faktor terbesar penyebab stres digital adalah penggunaan media sosial yang terus-menerus. Menurut penelitian, paparan yang terus-menerus terhadap konten yang bersifat kompetitif dan idealisasi kehidupan orang lain dapat menyebabkan perasaan tidak puas, cemas, hingga depresi. Banyak pengguna media sosial merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tampak sempurna di platform tersebut, yang berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan mental mereka.
Dr. Maya Sari, seorang psikolog klinis, menjelaskan, “Media sosial menciptakan gambaran kehidupan yang ideal dan seringkali tidak realistis. Hal ini dapat memengaruhi perasaan individu dan menumbuhkan kecemasan terkait citra diri mereka.”
Notifikasi dan Keterhubungan yang Terus-Menerus: Pemicu Stres
Selain media sosial, notifikasi yang tak henti-hentinya dari berbagai aplikasi juga menjadi penyebab utama stres digital. Suara ponsel yang berdering setiap saat mengganggu fokus dan mengganggu waktu istirahat, membuat seseorang merasa tertekan untuk selalu responsif terhadap segala sesuatu yang terjadi di dunia maya.
"Penelitian menunjukkan bahwa ketergantungan pada notifikasi digital dapat meningkatkan kecemasan dan mengganggu kemampuan kita untuk fokus dalam kehidupan sehari-hari," kata Dr. Maya. “Kita membutuhkan waktu untuk berhenti dan melepaskan diri dari segala jenis gangguan digital.”
Pengaruh Kecemasan Digital terhadap Kesehatan Fisik
Stres yang disebabkan oleh teknologi bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga bisa merembet ke kesehatan fisik. Kecemasan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, mengganggu pola tidur, dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta gangguan metabolik.
"Seseorang yang mengalami kecemasan digital dalam jangka panjang bisa mengalami gangguan tidur yang berujung pada penurunan daya tahan tubuh dan peningkatan risiko penyakit serius," ujar Dr. Maya.
Solusi untuk Mengelola Stres Digital: Detox Digital dan Mindfulness
Untuk mengatasi stres digital, penting bagi individu untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah melakukan detox digital, yakni mengurangi penggunaan gadget dan media sosial dalam waktu tertentu.
Pakar kesehatan mental juga menyarankan penerapan mindfulness, yakni latihan kesadaran penuh untuk mengurangi stres. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara meditasi, pernapasan dalam, dan latihan relaksasi yang membantu menenangkan pikiran dan mengurangi dampak stres.
"Satu hal yang penting adalah menetapkan batasan dalam penggunaan teknologi. Menyisihkan waktu setiap hari untuk beristirahat dari ponsel dan media sosial dapat membantu menjaga kesehatan mental kita," kata Dr. Maya.
Mengurangi Stres Digital dengan Keterlibatan Sosial
Selain itu, penting untuk memperkuat interaksi sosial secara langsung, bukan hanya lewat dunia maya. Berbicara dengan keluarga dan teman-teman secara langsung dapat membantu meredakan kecemasan dan memperbaiki keadaan emosional kita.
“Berinteraksi dengan orang lain secara tatap muka lebih efektif dalam mengurangi stres dibandingkan dengan berkomunikasi melalui media sosial,” tambah Dr. Maya.
Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital
Menghadapi stres digital di era serba terhubung memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan upaya sadar untuk menjaga keseimbangan hidup dan menerapkan langkah-langkah pengelolaan stres, kita dapat menjaga kesehatan mental kita. Detoksifikasi dari teknologi, penerapan mindfulness, dan interaksi sosial yang lebih sehat adalah langkah-langkah yang dapat membantu individu menghadapi tantangan ini.