Sumber foto: Google

Stigma Kesehatan Mental Masih Berat, Masyarakat dan Pemerintah Harus Bergerak!

Tanggal: 17 Mei 2025 21:39 wib.
Tampang.com | Masalah kesehatan mental sering kali diselimuti stigma dan salah paham di Indonesia. Banyak individu yang enggan mencari bantuan karena takut dianggap lemah atau dikucilkan oleh lingkungan sekitar.

Stigma Berat Hambat Akses Layanan
Menurut data WHO, lebih dari 60% penderita gangguan mental di Indonesia tidak mendapatkan perawatan yang memadai akibat stigma sosial dan kurangnya edukasi. Hal ini menyebabkan banyak kasus kesehatan mental berlarut-larut tanpa penanganan yang tepat.

Peran Pemerintah dalam Mengurangi Stigma
Pemerintah telah merilis beberapa program terkait kesehatan mental, termasuk penyuluhan dan pelatihan tenaga kesehatan. Namun, upaya ini masih kurang masif dan belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Keterbatasan Layanan dan Tenaga Profesional
Selain stigma, minimnya fasilitas layanan kesehatan mental dan tenaga ahli psikologi serta psikiatri di Indonesia memperparah kondisi ini. Daerah terpencil sangat kekurangan akses terhadap layanan yang memadai.

Solusi: Edukasi Massal dan Penguatan Layanan
Edukasi yang terus menerus dan kampanye terbuka tentang kesehatan mental harus ditingkatkan, baik di sekolah, tempat kerja, maupun komunitas. Peningkatan anggaran dan pelatihan tenaga kesehatan mental juga menjadi kunci.

Kesehatan Mental Sama Pentingnya dengan Fisik
Masyarakat harus mulai menyadari bahwa kesehatan mental adalah bagian tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Menghapus stigma adalah langkah awal agar penanganan bisa lebih efektif dan inklusif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved