Stanford Menemukan Indonesia Sebagai Negara Dengan Jumlah Langkah Terendah di Dunia, Rata-Rata 3.513 Langkah Per Hari

Tanggal: 4 Mei 2024 15:31 wib.
Sebuah studi terbaru dari Stanford University mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia adalah pejalan kaki terendah di dunia, dengan rata-rata hanya melakukan 3.513 langkah setiap hari, jauh di bawah rata-rata global sebesar 5.000 langkah, yang menjadikan mereka sebagai pejalan kaki paling malas di dunia.

Menurut studi tersebut, kemunculan aplikasi transportasi online seperti Go-Jek dan Grab menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya aktivitas berjalan kaki di Indonesia. Dengan mudahnya memesan kendaraan melalui aplikasi tersebut, banyak orang menjadi kurang memerlukan untuk berjalan kaki, bahkan untuk sekadar pergi ke halte bus terdekat.

Studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature ini menggunakan data dari 717.627 responden di 111 negara. Hasilnya, Hong Kong menjadi yang paling aktif dalam hal aktivitas fisik dengan rata-rata 6.880 langkah setiap harinya.

Penelitian ini, berjudul "Large-Scale Physical Activity Data Reveal Worldwide Activity Inequality," berfokus pada 46 negara yang memiliki setidaknya 1.000 pengguna aplikasi pelacakan aktivitas seperti Argus dan Azumi. Hasilnya memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki tingkat aktivitas fisik yang sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Menurut Dr. Michael Richardson, salah seorang peneliti utama dalam studi tersebut, rendahnya jumlah langkah harian di Indonesia memiliki dampak negatif dalam kesehatan masyarakat. Aktivitas fisik yang minim dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Dia juga menambahkan bahwa kebiasaan berjalan kaki adalah bagian penting dalam gaya hidup sehat, dan perubahan perilaku yang memungkinkan masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki harus didorong. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan lingkungan yang ramah pejalan kaki, seperti memperluas trotoar, menciptakan jalur pejalan kaki yang aman, dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Selain itu, langkah-langkah kebijakan juga perlu diambil untuk mengurangi ketergantungan pada transportasi pribadi dan merangsang masyarakat untuk beralih ke cara transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti bersepeda atau berjalan kaki. Ini tidak hanya akan meningkatkan tingkat aktivitas fisik masyarakat, tetapi juga akan membantu mengurangi polusi udara dan kemacetan di perkotaan.

Menyadari pentingnya masalah ini, pemerintah Indonesia juga perlu terlibat aktif dalam mengadvokasi pentingnya berjalan kaki dan beraktivitas fisik secara umum. Program-program pemerintah yang mendorong masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk kegiatan berjalan kaki, dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan.

Selain itu, pendidikan tentang manfaat berjalan kaki dan aktivitas fisik juga perlu ditingkatkan di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Dengan membangun kesadaran sejak dini, generasi muda diharapkan dapat lebih terbiasa dengan gaya hidup sehat dan aktif secara fisik.

Meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kompleks hunian yang memiliki fasilitas yang mendukung aktivitas fisik juga dapat menjadi salah satu langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat. Dengan adanya jalur pejalan kaki, area terbuka, dan fasilitas olahraga di sekitar tempat-tempat tersebut, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk bergerak dan berjalan kaki.

Dengan langkah-langkah perubahan perilaku dan kebijakan yang tepat, diharapkan Indonesia dapat mengurangi statusnya sebagai negara dengan pejalan kaki terendah di dunia. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dan adopsi gaya hidup sehat, diharapkan masyarakat Indonesia bisa lebih aktif secara fisik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan perubahan positif dalam hal aktivitas fisik masyarakat, sehingga Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara dengan gaya hidup sehat dan aktif secara fisik.

Dengan perubahan-perubahan tersebut, diharapkan Indonesia dapat mengurangi kesenjangan aktivitas fisik dengan negara-negara lain, sehingga masyarakat Indonesia dapat hidup lebih sehat, aktif, dan produktif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved