Skrining Tiroid Penting Untuk 4 Kelompok Berikut
Tanggal: 10 Nov 2024 05:42 wib.
Skrining tiroid memainkan peran vital dalam mendeteksi gangguan tiroid sejak dini. Penemuan dini akan memungkinkan penanganan yang tepat waktu sehingga dapat mencegah dampak serius di masa depan.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menekankan pentingnya skrining tiroid, terutama bagi individu yang memiliki risiko tinggi terkena gangguan tiroid, seperti kanker tiroid dan penyakit autoimun yang berkaitan dengan tiroid. Di samping itu, ibu hamil yang tinggal di kawasan pegunungan dan lansia juga disarankan untuk melakukan skrining tiroid.
Menurut Dante, skrining tiroid sangat vital terutama untuk melihat apakah ada masalah dengan kelenjar tiroid. Gangguan tiroid, seperti hipotiroid, seringkali tidak menimbulkan gejala yang terlihat, sehingga skrining menjadi krusial untuk mendeteksi kondisi ini. Hal ini disampaikan dalam acara peluncuran White Paper Tiroid yang diselenggarakan bersama Merck di JW Marriot Kuningan, Jakarta Selatan.
Tidak hanya itu, Ketua Umum Perkumpulan Tiroid (InaTA) Tjokorda Gde Dalem Pemayun juga menjelaskan bahwa terdapat empat kelompok yang seharusnya menjalani skrining tiroid.
Mereka antara lain adalah individu dengan riwayat keluarga kanker tiroid, riwayat keluarga penyakit autoimun yang berkaitan dengan tiroid, ibu hamil yang tinggal di kawasan pegunungan, dan orang lanjut usia. Skrining tiroid pada kelompok-kelompok ini dianggap penting karena risiko mereka terkena gangguan tiroid lebih tinggi dibandingkan dengan individu lainnya.
Pertama, individu dengan riwayat keluarga kanker tiroid mempunyai risiko tinggi terkena kanker tiroid. Meskipun faktor genetik berperan, gaya hidup juga turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko terkena kanker tiroid. Oleh karena itu, mereka disarankan untuk melakukan skrining tiroid secara berkala untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini.
Kedua, individu dengan riwayat keluarga penyakit autoimun yang berkaitan dengan tiroid, seperti penyakit Hashimoto dan penyakit Graves, juga dianjurkan menjalani skrining tiroid.
Tidak hanya itu, riwayat keluarga dengan penyakit autoimun lainnya yang lebih umum, seperti radang sendi, juga dapat berpengaruh terhadap gangguan tiroid. Skrining tiroid dapat membantu dalam mendeteksi gejala-gejala awal gangguan tiroid pada kelompok ini.
Selain itu, ibu hamil yang tinggal di kawasan pegunungan juga termasuk ke dalam kelompok yang harus melakukan skrining tiroid. Yodium, mineral yang diperlukan untuk produksi hormon tiroid, diperoleh dari konsumsi makanan seperti buah, ikan segar, dan sayuran.
Namun, tidak semua makanan tersebut mengandung tingkat yodium yang cukup, terutama di wilayah pegunungan. Oleh karena itu, ibu hamil yang tinggal di kawasan pegunungan mungkin mengalami kekurangan yodium, yang dapat memengaruhi kesehatan tiroidnya.
Terakhir, orang lanjut usia juga sebaiknya menjalani skrining tiroid secara rutin. Karena organ-organ endokrin, termasuk kelenjar tiroid, mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia, orang lanjut usia lebih rentan terkena gangguan tiroid. Skrining tiroid pada orang lanjut usia dapat membantu mendeteksi dan mencegah dampak negatif dari gangguan tiroid pada mereka.