Sindrom PCOS Semakin Umum, Tapi Masih Banyak yang Tak Sadar!
Tanggal: 29 Mei 2025 22:41 wib.
Tampang.com | Banyak perempuan usia subur kini mulai sadar akan gangguan kesehatan yang sebelumnya jarang dibicarakan secara terbuka: sindrom ovarium polikistik atau PCOS. Masalah hormonal ini memengaruhi sekitar 1 dari 10 perempuan, namun gejalanya yang beragam dan tidak selalu tampak membuatnya kerap tak terdeteksi.
Apa Itu PCOS?
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium memproduksi hormon androgen (hormon pria) dalam jumlah berlebih. Kondisi ini mengganggu pelepasan sel telur secara teratur dan dapat menyebabkan kista kecil di ovarium.
Tanda-Tanda yang Sering Dianggap Biasa
Siklus haid tidak teratur atau tidak haid sama sekali
Pertumbuhan rambut berlebih di wajah atau tubuh
Jerawat parah dan sulit sembuh
Berat badan mudah naik dan sulit turun
Rambut rontok seperti pola kebotakan pria
Karena gejalanya mirip dengan keluhan umum lain, banyak perempuan baru menyadari bahwa mereka mengidap PCOS setelah mengalami kesulitan hamil atau gangguan kesehatan lain.
Dampak Jangka Panjang Jika Tak Ditangani
PCOS bukan sekadar masalah kesuburan. Bila tidak ditangani, PCOS dapat meningkatkan risiko:
Diabetes tipe 2
Penyakit jantung
Gangguan tidur (sleep apnea)
Kanker rahim
Gangguan emosional seperti depresi dan kecemasan
Penanganan PCOS Tidak Sama untuk Semua
Karena sifatnya yang kompleks, penanganan PCOS tergantung pada gejala dan rencana hidup masing-masing perempuan:
Perubahan gaya hidup: Menurunkan berat badan secara sehat dapat membantu mengembalikan keseimbangan hormon.
Obat hormonal: Dokter bisa meresepkan pil KB untuk menyeimbangkan hormon dan mengatur siklus haid.
Pengobatan kesuburan: Untuk yang sedang merencanakan kehamilan, tersedia terapi khusus untuk merangsang ovulasi.
Kenali Gejalanya Sejak Dini, Jangan Diam Saja!
Perempuan perlu lebih mengenal tubuh sendiri. Jika mengalami haid tak teratur atau gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan. Penanganan dini sangat membantu mencegah komplikasi jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup.