Sumber foto: DokterSehat

Sindrom Guillain-Barré (GBS): Penyakit Langka yang Menyerang Ratusan Orang di India

Tanggal: 12 Feb 2025 06:34 wib.
Tampang.com | Ratusan kasus Sindrom Guillain-Barré (GBS) dilaporkan terjadi di India, termasuk seorang anak berusia enam tahun dari Pune, India Barat. Awalnya, anak tersebut mengalami kesulitan menulis, yang dianggap ayahnya—seorang guru—hanya sebagai keengganan untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

"Saya menghapus beberapa kata dan menyuruhnya menulis ulang. Saya pikir dia hanya marah, jadi tidak memegang pensil dengan benar," ujarnya kepada surat kabar Indian Express, sebagaimana dikutip oleh BBC.

Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa kesulitan anaknya dalam menggenggam pensil merupakan tanda awal dari Sindrom Guillain-Barré (GBS), sebuah kondisi langka di mana sistem imun menyerang sel saraf tubuh, menyebabkan kelemahan otot hingga kelumpuhan.

Beberapa hari setelah gejala pertama muncul, kondisi anak tersebut memburuk hingga harus menjalani perawatan intensif. Ia tidak dapat menggerakkan tangan maupun kakinya. Seiring waktu, ia juga kehilangan kemampuan untuk menelan, berbicara, bahkan bernapas, hingga akhirnya harus menggunakan ventilator. Saat ini, bocah tersebut sedang menjalani proses pemulihan.

Lonjakan Kasus di Pune: Fakta dan Data

Anak ini hanyalah satu dari sekitar 160 kasus GBS yang telah dilaporkan di Pune sejak awal Januari. Hingga kini, lima kasus kematian diduga terkait dengan sindrom ini.

Menurut data resmi, sebanyak 48 pasien masih menjalani perawatan intensif, sementara 21 pasien bergantung pada ventilator. Namun, ada kabar baik—38 pasien telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.

Mengenal Gejala Awal Sindrom Guillain-Barré

GBS biasanya diawali dengan sensasi kesemutan atau mati rasa pada kaki dan tangan, yang kemudian berkembang menjadi kelemahan otot dan kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuh. Gejala ini umumnya memburuk dalam kurun waktu dua hingga empat minggu, dimulai dari lengan dan kaki.

Tingkat kematian akibat GBS bervariasi, berkisar antara 3% hingga 13%, tergantung pada tingkat keparahan kasus serta kualitas perawatan medis yang diberikan.

Penyebab Utama Wabah di Pune

Lonjakan kasus GBS di Pune dilacak hingga ke infeksi bakteri Campylobacter jejuni, yang merupakan penyebab utama penyakit bawaan makanan serta pemicu utama GBS di seluruh dunia.

Kaitan antara Campylobacter jejuni dan GBS pertama kali ditemukan pada tahun 1990-an di wilayah pedesaan China. Di daerah tersebut, bakteri ini sering ditemukan pada ayam, dan wabah GBS cenderung terjadi selama musim hujan ketika anak-anak bermain di air yang terkontaminasi kotoran ayam atau bebek.

Di negara-negara dengan sanitasi yang lebih baik, infeksi pernapasan justru menjadi penyebab utama GBS, meskipun Campylobacter jejuni tetap menjadi faktor risiko. Selain itu, ada beberapa pemicu lainnya. Pada tahun 2015, Brasil melaporkan adanya peningkatan kasus GBS yang terkait dengan virus Zika.

Wabah GBS di Pune ini menjadi pengingat bahwa infeksi bakteri yang tampak biasa dapat berujung pada kondisi serius. Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang gejala awal dan penyebabnya, diharapkan lebih banyak kasus dapat didiagnosis lebih cepat dan ditangani secara efektif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved