Sumber foto: iStock

Sering Kembung dan Kentut Berlebihan? Waspadai 8 Penyebab Umum Ini yang Sering Diremehkan!

Tanggal: 17 Mei 2025 14:13 wib.
Perut kembung dan sering kentut mungkin terdengar sepele, tapi jika terjadi terus-menerus, bisa jadi itu tanda bahwa ada yang tidak beres dengan sistem pencernaan Anda. Meskipun produksi gas dalam saluran pencernaan adalah bagian alami dari proses cerna, kelebihan gas bisa menimbulkan rasa tak nyaman, sesak, hingga nyeri di bagian perut.

Faktanya, banyak orang yang menganggap remeh kondisi ini, padahal pemicunya bisa sangat beragam, mulai dari makanan yang kita konsumsi hingga kondisi kesehatan tertentu. Berikut ini delapan penyebab paling umum dari perut kembung dan kentut berlebihan menurut sumber terpercaya dari Healthline:

1. Intoleransi Makanan

Tubuh kita kadang tidak mampu memproses jenis makanan tertentu dengan baik. Inilah yang disebut intoleransi makanan. Gejalanya sering kali berupa perut kembung, mual, dan gas berlebih setelah makan.

Intoleransi Laktosa:
Banyak orang mengalami kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula alami yang ada di produk susu seperti keju, susu, dan es krim. Ini terjadi karena tubuh kekurangan enzim laktase. Solusinya, bisa menggunakan suplemen enzim seperti Lactaid sebelum mengonsumsi produk susu.

Intoleransi Gluten:
Jika tubuh Anda bereaksi negatif setelah mengonsumsi roti, biskuit, atau makanan berbasis gandum, bisa jadi Anda sensitif terhadap gluten. Meski tidak selalu terkait dengan penyakit Celiac, intoleransi gluten bisa menimbulkan gejala seperti perut tidak nyaman, ruam kulit, atau gangguan fokus.

Makanan Lain yang Sering Menyebabkan Gas:



Makanan olahan dengan pengawet atau pewarna


Kafein dari kopi dan teh


Fruktosa dalam buah dan minuman manis


Sulfit dalam anggur dan bir


MSG dalam makanan instan


Makanan tinggi FODMAP seperti brokoli, kacang, dan pemanis buatan



2. Sembelit (Konstipasi)

Jika Anda jarang buang air besar, tinja yang tertahan di usus besar akan dipecah oleh bakteri, menghasilkan gas berlebih. Gejala lainnya termasuk tinja keras, mengejan saat BAB, atau buang air besar kurang dari tiga kali seminggu.

3. Pola Makan yang Buruk

Menelan udara tanpa sadar bisa meningkatkan produksi gas dalam perut. Hal ini sering terjadi ketika Anda:



Makan terlalu cepat


Mengunyah permen karet


Mengonsumsi makanan dalam porsi besar


Tidak mengunyah makanan dengan baik



Mengunyah perlahan dan dalam porsi kecil bisa membantu mengurangi kembung.

4. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS atau sindrom iritasi usus besar adalah salah satu gangguan pencernaan kronis yang menyebabkan kembung, sembelit, diare, kram perut, dan produksi gas berlebihan. Penyebab pastinya belum diketahui, namun diduga terkait dengan gangguan komunikasi antara otak dan usus.

5. Pertumbuhan Bakteri Berlebih di Usus Halus (SIBO)

Small Intestinal Bacterial Overgrowth (SIBO) adalah kondisi ketika jumlah bakteri di usus halus meningkat secara tidak normal. Bakteri ini bisa mengganggu proses cerna dan menyebabkan kembung, gas, serta rasa penuh di perut. SIBO biasanya terjadi akibat gangguan gerakan otot saluran pencernaan atau komplikasi dari penyakit seperti IBD.

6. Gangguan Pergerakan Usus (Motility Disorders)

Jika otot dan saraf di sistem pencernaan tidak bekerja dengan baik, makanan akan bergerak lebih lambat dan menghasilkan lebih banyak gas. Ini menyebabkan gejala seperti sulit menelan, gangguan pencernaan, dan sembelit kronis.

7. Perubahan Hormon Menjelang Menstruasi

Bagi banyak wanita, gejala kembung menjadi hal rutin menjelang atau selama haid. Hormon estrogen dan progesteron yang berfluktuasi bisa memperlambat sistem pencernaan dan menimbulkan gas. Gejala lain yang menyertai termasuk kram, perubahan mood, jerawat, dan kelelahan.

8. Visceral Hypersensitivity

Kondisi ini mengacu pada sensitivitas berlebih organ dalam, terutama di saluran pencernaan. Penderita IBS biasanya mengalami kondisi ini. Akibatnya, bahkan sedikit gas atau peregangan dinding usus bisa terasa sangat menyakitkan. Gejalanya meliputi mual, perut terasa penuh, gangguan pencernaan, hingga kecemasan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved