Sering atau Jarang Kencing Bisa Jadi Tanda Penyakit? Ini Fakta Medis yang Jarang Diketahui!
Tanggal: 26 Jun 2025 13:48 wib.
Tahukah kamu bahwa frekuensi buang air kecil bisa menjadi indikator penting dari kesehatan tubuh, khususnya ginjal? Banyak orang menganggap buang air kecil hanya sebagai aktivitas biasa, padahal sebenarnya itu adalah bagian vital dari proses detoksifikasi alami tubuh. Jika kamu terlalu sering atau terlalu jarang kencing, bisa jadi tubuhmu sedang memberi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang frekuensi buang air kecil yang normal menurut para ahli, serta berbagai faktor yang bisa mempengaruhi kebiasaan kencingmu sehari-hari. Artikel ini disusun berdasarkan prinsip EEAT (Experience, Expertise, Authoritativeness, and Trustworthiness) agar kamu mendapatkan informasi yang akurat, terpercaya, dan mudah dipahami.
Mengapa Buang Air Kecil Itu Penting?
Buang air kecil adalah cara tubuh membuang racun, limbah hasil metabolisme, dan kelebihan cairan. Ginjal memproses darah, menyaring zat-zat sisa, lalu mengeluarkannya melalui urine. Selain itu, proses ini juga membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh agar tetap optimal.
Dengan kata lain, pola kencing seseorang bisa menjadi cermin dari bagaimana organ dalam—terutama ginjal—bekerja.
Frekuensi Normal Buang Air Kecil: Berapa Kali Seharusnya?
Menurut Dr. Jamin Brahmbhatt, seorang ahli urologi dari Orlando Health dan kontributor CNN, orang yang sehat umumnya buang air kecil antara 6 hingga 8 kali dalam sehari, terutama saat siang hari.
“Sebagian besar orang akan kencing setiap tiga hingga empat jam sekali,” ujar Brahmbhatt. Namun, penting juga dicatat bahwa pada malam hari, idealnya seseorang hanya terbangun sekali untuk kencing, atau bahkan tidak sama sekali. Jika lebih dari itu, bisa jadi ada gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan.
Frekuensi Bisa Berbeda-Beda, Ini Penjelasannya
Dr. Brahmbhatt menambahkan bahwa tidak ada angka baku yang berlaku universal. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang unik. Faktor-faktor seperti cuaca, jumlah cairan yang dikonsumsi, dan aktivitas fisik bisa memengaruhi seberapa sering kamu perlu ke kamar mandi.
Misalnya, jika kamu banyak berkeringat karena cuaca panas atau olahraga, tubuh akan membuang lebih banyak cairan lewat keringat, bukan urine. Sebaliknya, saat kamu mengonsumsi banyak cairan atau minuman tertentu, frekuensi buang air kecil pun bisa meningkat.
Minuman yang Memicu Sering Kencing
Menurut Dr. David Shusterman, ahli urologi dari NY Urology di New York City, beberapa jenis minuman bisa membuat kamu lebih sering buang air kecil. Ini termasuk:
Kopi dan teh – Mengandung kafein yang bersifat diuretik dan dapat mengiritasi kandung kemih.
Alkohol – Juga memiliki efek diuretik yang mendorong tubuh membuang cairan lebih cepat.
Jika kamu merasa terlalu sering ke kamar mandi setelah minum jenis-jenis ini, itu sepenuhnya wajar. Namun, jika frekuensinya mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya mulai dikurangi atau konsultasikan ke dokter.
Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai
Frekuensi buang air kecil yang mendadak berubah—baik jadi jauh lebih sering atau lebih jarang—perlu diwaspadai. Terutama jika perubahan ini tidak berkaitan dengan pola minum atau cuaca.
Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan gangguan ini meliputi:
Overactive bladder (kandung kemih terlalu aktif)
Diabetes
Infeksi saluran kemih (ISK)
Efek samping obat-obatan tertentu, terutama diuretik untuk tekanan darah atau penyakit jantung
“Yang terpenting adalah mengenali apa yang normal bagi diri sendiri. Jika terjadi perubahan signifikan dan mengganggu kualitas hidup, jangan ragu periksa ke dokter,” jelas Brahmbhatt.
Bagaimana dengan Ibu Hamil?
Bagi wanita yang sedang hamil, buang air kecil yang lebih sering adalah hal yang umum. Menurut Dr. Shusterman, ini karena selama kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak cairan dan metabolisme meningkat. Kandung kemih pun tertekan oleh pertumbuhan janin, sehingga menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.
Namun demikian, jika disertai dengan nyeri, panas saat buang air, atau gejala tak biasa lainnya, tetap disarankan untuk berkonsultasi ke dokter guna menyingkirkan kemungkinan infeksi atau gangguan lainnya.
Kesimpulan: Dengarkan Sinyal Tubuhmu Lewat Pola Kencing
Kebiasaan buang air kecil lebih dari sekadar rutinitas. Itu adalah salah satu cara tubuh memberitahu kondisi internal mu. Mengenali pola normal tubuh sendiri sangat penting agar kamu bisa menyadari bila terjadi perubahan yang mencurigakan.
Jika kamu merasa terlalu sering buang air kecil tanpa sebab yang jelas, atau justru sangat jarang, jangan abaikan. Bisa jadi itu adalah tanda awal dari masalah kesehatan yang lebih besar, terutama yang berkaitan dengan ginjal, kandung kemih, atau sistem metabolisme tubuh.