Sumber foto: iStock

Serangan Jantung Mendadak Bisa Terjadi Tanpa Gejala: Kenali 5 Tanda yang Sering Diabaikan!

Tanggal: 23 Apr 2025 19:17 wib.
Serangan jantung merupakan salah satu kondisi medis paling berbahaya yang dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa memandang usia maupun kondisi fisik seseorang. Bahkan orang yang tampak sehat dan bugar pun tidak luput dari risiko ini. Serangan jantung mendadak menjadi penyebab kematian utama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Menurut informasi dari RS Bunda Group, tercatat sekitar 75% kasus kematian mendadak disebabkan oleh serangan jantung. Fakta ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih waspada dan memahami gejala serta penyebabnya sejak dini.

Apa Itu Serangan Jantung Mendadak?

Secara medis, serangan jantung mendadak terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung tiba-tiba terhenti. Tanpa suplai oksigen yang memadai, jaringan otot jantung mulai rusak dalam hitungan menit. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.

Salah satu penyebab utama serangan jantung mendadak adalah Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC), yaitu gangguan genetik pada otot jantung bagian kanan yang menyebabkan aritmia (detak jantung tidak normal) dan kerusakan progresif pada ventrikel. ARVC bisa menyerang siapa saja, termasuk orang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan tampak sehat secara fisik.

Selain ARVC, penyumbatan pada pembuluh darah koroner juga menjadi pemicu utama serangan jantung. Penyumbatan ini menyebabkan aliran darah ke jantung terhambat, sehingga otot jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.

Kenapa Serangan Jantung Mendadak Berbahaya?

Serangan jantung mendadak menjadi sangat berbahaya karena datangnya tanpa peringatan jelas. Bahkan dalam banyak kasus, penderitanya tidak sempat mendapatkan pertolongan medis karena waktu serangannya yang sangat cepat. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala-gejala awal yang sering kali diabaikan.

5 Gejala Serangan Jantung Mendadak yang Perlu Diwaspadai

Walaupun terkadang serangan jantung terjadi tanpa gejala, sebagian besar kasus menunjukkan tanda-tanda yang bisa dikenali sebelumnya. Inilah lima gejala utama yang sebaiknya tidak Anda anggap sepele:

1. Sering Pingsan Tanpa Sebab Jelas
Pingsan yang terjadi secara tiba-tiba dan berulang tanpa pemicu tertentu bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan serius pada jantung. Hal ini bisa terjadi karena otak kekurangan suplai darah akibat detak jantung yang tidak stabil. Jika Anda atau orang terdekat mengalami kondisi ini, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

2. Nyeri Dada Berkepanjangan
Rasa nyeri atau tekanan di dada merupakan gejala paling umum dari serangan jantung. Namun, jika nyeri tersebut muncul terus-menerus, bahkan saat tidak sedang beraktivitas, hal ini perlu diwaspadai. Biasanya nyeri terasa seperti ditekan benda berat, atau rasa terbakar yang tidak kunjung hilang.

3. Sesak Napas Saat Istirahat
Sesak napas memang biasa terjadi saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat. Tapi jika Anda merasa kesulitan bernapas saat sedang santai atau bahkan saat tidur, itu bisa menjadi indikasi bahwa jantung tidak memompa darah dengan baik. Ini adalah sinyal bahaya yang tak boleh diabaikan.

4. Jantung Berdebar Tanpa Alasan
Detak jantung yang terasa tidak beraturan, terlalu cepat, atau seperti "melompat" tanpa aktivitas fisik atau stres emosional bisa jadi merupakan tanda gangguan ritme jantung. Detak jantung yang abnormal ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung secara mendadak.

5. Tubuh Terasa Sangat Lemas
Rasa lelah atau lemas ekstrem yang datang tiba-tiba, meskipun tidak melakukan kegiatan berat, bisa menunjukkan bahwa aliran darah tidak mencukupi untuk kebutuhan tubuh. Ini bisa menjadi salah satu gejala awal bahwa jantung sedang mengalami tekanan besar.

Kenapa Penting untuk Deteksi Dini?

Dengan mengenali gejala-gejala ini sejak dini, Anda memiliki peluang lebih besar untuk mencegah dampak fatal dari serangan jantung. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang cepat dan tepat, yang pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawa.

Selain itu, memahami kondisi jantung dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau gaya hidup tidak sehat.

Bagaimana Cara Mencegah Serangan Jantung?

Pencegahan tentu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung mendadak:



Rutin berolahraga minimal 30 menit per hari


Mengonsumsi makanan sehat rendah lemak dan kolesterol


Menghindari rokok dan minuman beralkohol


Mengelola stres dengan baik


Rutin memeriksakan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol



Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memahami sinyal-sinyal tubuh, Anda bisa meminimalkan risiko serangan jantung dan menjaga kualitas hidup lebih lama.

Serangan jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Mengetahui tanda-tandanya sangat penting untuk mencegah kematian yang tidak perlu. Jangan abaikan sinyal-sinyal tubuh Anda, karena satu langkah kecil dalam pencegahan bisa menjadi penyelamat nyawa.

Segera lakukan pemeriksaan medis jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Jantung sehat, hidup pun jadi lebih tenang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved