Sumber foto: iStock

Selalu Lelah Meski Sudah Tidur Cukup? Ini 5 Penyebab Tak Terduga dan Cara Mengatasinya

Tanggal: 24 Apr 2025 08:31 wib.
Pernahkah Anda merasa kelelahan yang tak kunjung hilang, padahal sudah tidur cukup setiap malam? Rasa lelah yang terus-menerus meski waktu istirahat sudah terpenuhi bisa jadi bukan hal biasa. Kondisi ini bisa menandakan adanya masalah yang lebih kompleks dan seringkali terabaikan.

Menurut Shelby Harris, seorang psikolog klinis yang ahli dalam terapi perilaku untuk gangguan tidur, penting untuk membedakan antara rasa lelah dan rasa mengantuk. Meskipun tampak serupa, keduanya sebenarnya berbeda secara signifikan.


“Lelah adalah saat tubuh terasa tidak punya tenaga, sementara mengantuk adalah dorongan biologis untuk tidur yang sulit ditahan,” jelas Harris.


Jadi, jika Anda sering merasa capek tanpa alasan jelas, ada kemungkinan penyebabnya bukan sekadar kurang tidur. Berikut adalah lima penyebab utama rasa lelah berkepanjangan dan tips praktis untuk mengatasinya agar Anda bisa kembali produktif dan bertenaga setiap hari.


1. Masalah Mood: Depresi dan Kecemasan Bisa Menguras Energi

Kesehatan mental memainkan peran besar dalam menentukan tingkat energi seseorang. Gangguan seperti depresi dan kecemasan seringkali hadir bersamaan dengan gejala fisik, termasuk kelelahan yang ekstrem. Menurut CDC, penderita depresi bisa mengalami kesulitan tidur, bangun terlalu cepat, atau bahkan tidur berlebihan, semuanya bisa menyebabkan tubuh terasa lesu sepanjang hari.

Jika Anda merasa kehilangan motivasi, sering murung, atau mengalami perubahan suasana hati ekstrem, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental. Penanganan dini dapat mencegah masalah ini berkembang lebih lanjut.


2. Tidur Cukup Tapi Tidak Berkualitas

Tidur cukup belum tentu berarti tidur yang berkualitas. Banyak orang tidur 7–8 jam tetapi tetap bangun dengan rasa letih. Gangguan seperti sleep apnea, mengigau, atau mendengkur berat dapat memengaruhi siklus tidur dalam dan membuat Anda tidak mendapatkan pemulihan optimal selama malam hari.

Solusinya? Evaluasi kebiasaan tidur Anda. Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi pemantau tidur atau berkonsultasi dengan dokter tidur untuk mendapatkan diagnosis lebih akurat.


3. Jadwal Tidur-Bangun yang Berantakan (Jet Lag Sosial)

Apakah Anda sering tidur larut saat akhir pekan lalu kembali ke jadwal pagi hari saat weekday? Pergeseran waktu tidur-bangun lebih dari satu jam secara konsisten dapat menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai jet lag sosial. Gangguan ini mirip seperti efek bepergian lintas zona waktu, yang membuat tubuh bingung dengan siklus alami sirkadian.

Bagi pekerja shift malam atau mereka yang bekerja secara bergantian, kondisi ini bisa lebih berat. Cobalah untuk menjaga ritme tidur-bangun yang stabil, termasuk di akhir pekan, untuk membantu tubuh beradaptasi lebih baik.


4. Perubahan Hormon, Khususnya pada Wanita

Bagi wanita, fluktuasi hormon bisa menjadi penyebab kelelahan yang tidak disadari. Saat menstruasi, perimenopause, atau menopause, perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dapat memengaruhi kualitas tidur dan tingkat energi.

Meskipun perubahan ini alami, Anda bisa mengelola efeknya dengan memperhatikan pola makan, olahraga ringan, dan konsultasi ke dokter bila perlu. Pengaturan gaya hidup yang baik akan sangat membantu menstabilkan energi harian.


5. Efek Samping Obat-Obatan

Tidak banyak yang menyadari bahwa obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab kelelahan yang terus menerus. Obat tidur, antidepresan, antihistamin, hingga obat alergi berpotensi menimbulkan rasa kantuk yang mengganggu aktivitas.

Jika Anda merasa lebih lelah setelah mulai mengonsumsi obat tertentu, diskusikan dengan dokter Anda untuk meninjau kembali dosis atau mencari alternatif lain yang lebih cocok.


Mulai dengan Menerapkan Kebersihan Tidur yang Baik

Sebelum langsung menyimpulkan bahwa Anda punya masalah serius, langkah awal yang paling sederhana adalah memperbaiki kebiasaan tidur atau yang dikenal dengan istilah sleep hygiene. Menurut Harris, menjaga kualitas tidur sama pentingnya dengan jumlah jam tidur.

Berikut beberapa tips dasar yang bisa Anda coba:



Buat jadwal tidur dan bangun yang konsisten setiap hari


Hindari layar gadget minimal 30 menit sebelum tidur


Redupkan lampu kamar atau baca buku yang menenangkan


Jangan memaksakan tidur 8 jam jika Anda merasa sudah segar dengan 6–7 jam


Dapatkan sinar matahari langsung minimal 20 menit sehari, atau letakkan meja kerja dekat jendela



Jika semua usaha sudah Anda lakukan selama beberapa minggu dan kelelahan masih berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter. Bisa jadi ada penyebab medis yang lebih dalam yang perlu ditangani secara profesional.


Kesimpulan: Dengarkan Sinyal Tubuh, Jangan Abaikan Rasa Lelah

Merasa lelah sesekali adalah hal wajar, namun jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, saatnya Anda waspada dan mengambil tindakan. Tubuh kita selalu memberi sinyal saat ada yang tidak beres — dan kelelahan bisa jadi salah satunya.

Dengan memahami penyebab di balik rasa lelah yang berkepanjangan, Anda bisa melakukan perubahan kecil namun berdampak besar untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas harian.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved